My boring life

muthia.ramadhani
Chapter #6

Bagian 5 - Hancur

Kringggggg

terdengar suara telepon rumah Bella,yang berarti ada seseorang yang menelpon,Bella bergegas menuju telepon rumahnya, berniat mengangkat telepon itu.

"Hallo?" Bella mulai berbicara.

"Apa benar ini kediaman pa Anton?" Jawab orang disebrang sana.

"Iyaa benar,ada apa ya?" Tanya Bella.

"Kami dari pihak rumah sakit cipta indah,mau mengabarkan bahwa Pa Anton baru saja mengalami kecelakaan di daerah Kebayoran,kami mengharapkan kedatangan dari pihak keluarga untuk melihat kondisinya." Jawab lagi orang di seberang sana.

Bella hanya diam karena dia begitu kaget mendengar kabar tersebut,tanpa sadar matanya sudah mulai berkaca-kaca.

Bella langsung bergegas menuju RS tersebut.

Sesampainya dirumah sakit,Bella langsung bertanya kepada suster yang bertugas ,dimana keberadaan Papahnya itu.

Setelah mengetahui dimana keberadaan Papahnya,dia langsung buru-buru menuju ruangan dimana Papahnya berada.

Tanpa ragu,Bella langsung masuk , dia pun menangis melihat Papahnya yang terbaring lemah diranjang rumah sakit dengan luka dimana-mana.

Bella menghampiri Papahnya dengan air mata yang bertambah deras.

"Pahhhh,Papah kenapaa Pahhhh" Ucap nya.

"Pahhhh,Papah bangun Pahhh,Bella gamau Papah sakit." Lanjutnya dengan nada yang lumayan tersesak karena tangisannya.

Bella seketika terdiam dan panik ketika dia melihat ke arah Elektrokardiogram (EKG) di samping ranjang papahnya,dengan tanda garis lurus yang muncul.

Dia sontak teriak memanggil dokter yang sedang bertugas.

"Dokterrr!!!!" Teriaknya.

"Dokterrr tolong Papah saya dokkk!!!!!" Suaranya semakin keras.

Akhirnya dokter pun datang menghampiri Bella dan segera menangani Pa Anton.

"Mba tolong keluar dulu ya,saya akan memeriksa Papah nya mba." Ucap dokter tersebut.

Bella tidak mau keluar dari sana,dia benar-benar ingin mendampingi paphnya itu,dia takut sesuatu yang buruk terjadi pada orang yang sangat dia sayangi,hingga suster memaksa Bella untuk keluar,akhirnya Bella keluar dengan perasaannya yang tidak tenang dan sangat ketakutan.

Akhirnya dia duduk,menunggu didepan ruangan itu,dia tidak berhenti menangis.

Dia sudah menunggu cukup lama namun,dokter yang menangani ayahnya tak kunjung keluar.

Dia sangat sedih,panik,takut,huhhhh semua rasa itu benar-benar tercampur aduk di hatinya.

Sudah setengah jam dia menunggu,tapi dokter tak kunjung keluar,selama menunggu dia hanya menangis,dan terus menerus melihat jam di tangannya.

Akhirnya yang ditunggunya pun keluar, ya , dokter yang menangani Pa Anton.

Bella langsung bangun dari duduknya dan menghampiri dokter tersebut,tanpa basa-basi dia langsung bertanya apa yang dia ingin tanyakan pada dokter itu.

Lihat selengkapnya