Hari - hari Bella terasa sangat hampa tanpa sosok pa Antonio, 1 minggu 2 minggu telah dilewatinya dengan hampa, sekarang sudah Minggu ke-3 Papah Bella koma dirumah sakit.
Disekolah, Bella masih menjadi sosok yang pendiam, Crishty sudah terus mencoba untuk menghibur Bella, namun usahanya belum membuahkan hasil.
"Laaa,mau sampe kapan kaya gini?" Ucap Crishty dengan nada lembut
"Gue juga gatau Crish, mamah gue aja gapeduli sama kondisi gue,sama kondisi papah, tapi lo, kenapa Lo masih mau peduli sama gue?" Jawab Bella dengan tatapan kosongnya
"Lo tuh ngomong apasi? yaa,mungkin aja mamah lo lagi sibuk,dan lo gausah tanya kenapa gue mau peduli sama lo,lo sahabat gue La, masa gue tega biarin lo sendirian dikondisi kaya gini." Balas Crishty menjawab ucapan Bella
"Lo tau ga Crish?" Bella menggantungkan ucapannya
"Disaat papah gue koma kaya gini, gue ngerasa gapunya keluarga , gue ngerasa kaya gue gapunya mamah Crish." Lanjutnya dengan mata berkaca-kaca
"Laa!, lo gaboleh ngomong gitu!, ada gue, sahabat lo La,ya walaupun kita belum lama kenal , tapi lo punya gue sekarang, gue juga punya lo!" Crishty membalas ucapan Bella
Bella kembali menangis ,Crishty kembali memeluk Bella, untung saja ada Crishty sekarang, yang mau mendengarkan semua keluh kesah kehidupannya.
Hari ini pa Amir tidak bisa menjemput Bella,dia sedang sakit katanya.
Hujan mulai turun,Bella masih mencoba untuk terus memesan taksi online,tapi belum ada yang mengambil pesanannya itu.
"Ko dari tadi ga dapet-dapet sih, emangnya udah pada gabutuh uang ya?!!" Ucap Bella
"Aduhhh gimana nih,ga ada yang ambil juga,sekarang gimana coba caranya supaya bisa kerumah sakit, mana Crishty udah pulang duluan." Ujar Bella.