My Boss is My First Love

Sandra Devi Septianty
Chapter #3

3. Cinta Pertama

May sungguh tak percaya jika lelaki yang dulu pernah mengisi hari-harinya semasa muda, sekarang berdiri di depannya dalam penampilan yang sungguh berbeda. Begitu pula dengan Jason, yang sangat terkejut karena akhirnya melihat wanita yang sudah lama ia rindukan.

Rania pun hanya bisa bengong dan menatap Jason serta May dengan pandangan bingung.

“Kalian sudah mengenal satu sama lain?” tanya Rania.

May hanya diam membisu karena bingung harus menjelaskan seperti apa. Akhirnya Jason lah yang menjawab pertanyaan Rania dan menghampiri May.

“Aku dan May bersekolah di sekolah menengah atas yang sama,” jelas Jason singkat sambil mengulurkan tangannya ke arah May, “Apa kabar May?”

“B-baik,” jawab May gugup. Tubuhnya terasa sangat kaku karena melihat Jason dari jarak sedekat ini. Jason yang dulu berandalan dan berantakan, sekarang jauh lebih sukses dengan gayanya yang parlente. Sangat berbeda dengan Jason yang selama ini ada di dalam kenangannya.

“Baguslah kalau ternyata kalian sudah mengenal baik. Bukan begitu Pak?” tanya Rania bersemangat. Jason dan May tersentak dan menoleh ke arah Rania. Mereka baru ingat akan tujuan awal May berada di sana.

“Oh, jadi kamu yang melamar pekerjaan?” tanya Jason kepada May. May mendelik karena tidak pernah membayangkan akan bekerja kepada seseorang dari masa lalunya. Apalagi ini Jason, yang dulu memiliki banyak kenangan indah bersamanya. Tapi dia sudah terlanjur berada di sini sekarang, jadi sepertinya bukan hal yang tepat jika dia mengelak dan mencari alasan lain.

“Iya,” jawab May singkat.

“May sangat membutuhkan pekerjaan ini Pak,” sahut Rania mencoba meyakinkan Jason, “Apalagi dia sangat suka dan telaten dengan anak kecil. Dia juga berpendidikan dan memiliki attitude yang baik. Jadi saya harap Bapak bisa mempertimbangkan ini.”

May melotot ke arah Rania karena dia merasa sedang dipromosikan. Tapi Rania malah cuek dan membuang muka. Rania memang tak tahu ada apa sebenarnya antara May dan Jason, dia hanya tahu jika Jason dan May pernah bersekolah di tempat yang sama.

“Oke. Akan aku pertimbangkan,” kata Jason sambil beralih ke arah May. Kali ini May melotot ke arah Jason. Entah apa maksud ekspresinya saat itu, tapi dia yakin jika wajahnya terlihat sangat lucu sekarang.

“Asyik, aku punya tante baru!” seru Alice memecah ketegangan diantara mereka. Suasana pun menjadi hangat seketika dan semua orang yang ada di sana tertawa. Hanya May yang tetap merasa tegang dengan tawanya yang terpaksa. Dia benar-benar bingung dengan situasi ini.

“Kalau begitu, apa saya sudah bisa pergi bekerja sekarang?” tanya Rania, “May siap untuk langsung bekerja kok, Pak.”

“Boleh,” jawab Jason. Suaranya terdengar lembut namun cukup tegas. May yang tak pernah mendengar kabar Jason lagi setelah mereka lulus sekolah pun menduga jika Jason pasti menempuh pendidikan tinggi hingga bisa mencapai puncak kesuksesan seperti sekarang.

Jason beralih ke arah May dan bertanya, “Apakah kamu tidak keberatan jika kamu mulai bekerja hari ini? Kamu bisa mulai dengan mengantar Alice ke sekolah.”

“A-aku ….” May bingung harus menjawab apa karena sejujurnya dia masih gugup sekarang.

Lihat selengkapnya