Matilda mengajak May ke dapur dimana di sana ada beberapa wanita dan perempuan sedang mengupas sayur. Mereka terkejut dengan kedatangan May namun mereka melempar senyum juga untuk menyapa. May memang belum diperkenalkan secara resmi kepada semua penghuni rumah tersebut jadi tentu banyak karyawan di sana yang belum mengenalnya.
“Siang semuanya, perkenalkan ini May, pengasuh nona Alice yang baru,” kata Matilda memperkenalkan May. May membungkukkan badan sekilas untuk memberi hormat, lalu mengikuti Matilda membuat teh.
“Ada berapa banyak orang yang bekerja di sini?” bisik May.
“Total kurang lebih ada 20 orang, itu mencakup pelayan, tukang masak, sopir, tukang kebun, dan penjaga tuan Jason.”
“Dua puluh!?” pekik May kaget. Dia sebenarnya sudah menebak jika banyak orang yang bekerja di sini, tapi dia tak menyangka jika sebanyak itu. May awalnya mengira hanya sekitar sepuluh orang saja yang nanti akan bekerja bersamanya.
“Apa menurutmu rumah sebesar ini bisa di handle satu orang saja?” tanya Matilda sambil terkekeh melihat wajah terkejut May.
“Bukan begitu, hanya saja aku tidak mengira akan sebanyak itu.”
May membantu Matilda menyeduh cangkir the nya sementara Matilda mulai bercerita tentang Alice dan Maria.
“Maria, pengasuh Alice yang sebelumnya sangat berbeda denganmu. Jujur aku tidak menyukainya karena dia sangat genit. Dia lebih sering menggoda tuan Jason daripada melakukan pekerjaannya mengasuh Alice,” jelas Matilda dengan wajah ketus, tampak jelas jika dia sebenarnya kesal membicarakan tentang Maria.
“Sayangnya Maria selalu mengancam Alice agar tidak mengadu ke papanya, jadi Alice hanya diam saja dan tertekan. Bahkan jika Alice di bully di sekolahnya pun, Maria bilang ke tuan Jason jika Alice lah yang menjadi penyebabnya.”
“Mengapa begitu?” tanya May terkejut.
“Karena Maria dan para pengasuh sosialita itu sudah berteman baik. Modus mereka sama, mendekati para duda kaya lewat anaknya. Maria juga sangat menikmati pekerjaannya karena selalu bergelimang kemewahan. Akhirnya, dia pun takut jika tuan Jason memindahkan Alice ke sekolah lain, Maria akan kehilangan teman-teman sosialitanya,” jelas Matilda.
“Lalu, darimana kau tahu?” tanya May penasaran.
“Alice bercerita padaku. Tapi, aku juga tidak bisa mengadu ke tuan Jason karena tuan Jason sangat percaya pada Maria.”
May mengernyitkan alis. Dia sungguh penasaran mengapa Maria begitu penting bagi Jason padahal sikap Maria pada Alice sejahat itu. Jangan-jangan, benar Maria dan Jason ada hubungan khusus seperti yang dibicarakan orang-orang. Tapi jika itu benar, lalu mengapa Maria memutuskan berhenti dari pekerjaan ini? Bukankah sedikit lagi dia bisa mendapatkan Jason?