Tangis perpisahan disekolahku berlangsung dramatis. Karena bu Ica, guru sains kami yang akan pensiun. "Tetapi tenang anak anak nanti ada guru pengganti baru, namanya bu Friska," hibur kepala sekolahku. Dan benar keesokan harinya ada seorang wanita yang datang kesekolah dengam lari yang tergesa gesa. "Loh mbak, kenapa buru buru?"tanya pak nopal,satpam disekolahku. "Saya tadi..."jawab wanita itu dengan nafas terengah engah. "Oh iya,ini bu Friska kan?"sahut pak nopal. Memang pak nopal,pak kepala sekolah,dan guru guru lainnya tidak mengetahui wajah bu Friska itu. Yang mereka hanyalah nama dan tugasnya di sekolah kami. Tak perlu berpikir lama wanita itu menjawab,"i...iya, saya Friska." Wanita itu terpaksa berkata"iya" karena ia sedang di kejar kejar copet. "Guru sains baru di sekolah ini kan?"tanya lagi pak nopal. "Iya iya iya," jawab wanita itu. "Sekarang,cepat bawa saya masuk!"kata wanita itu lagi namun,dengan ekspresi yang ketakutan, seperti orang yang dikejar kejar. "Loh,tidak usah buru buru bu Friska. Omong omong perkenalkan sama saya pak nopal,sikiriti disini," kata pak nopal dengan mengajak bu friska palsu berkenalan. "Bukan sikiriti pak,tapi security,"wanita itu membenarkan. "Iyah itu maksud saya," kata pak nopal. "Sekarang cepat bawa saya kedalam!"mohon bu Friska itu. "Iya bu siap,tapi kenapa bu?" Tanya pak nopal dengan agak curiga. Bu Friska palsu itu berusaha memberi jawaban. Maka,bu Friska berpikir sejenak... Masih berpikir guys... Masih berpikir netizen... Berpikir berpikir... Dan... "AHAAA," bu Friska itu ada ide. "Bu,mau ngapainn?"tanya lagi pak nopal. "Yang pasti,saya mau mengajar anak anak dong pak," jawab bu Friska itu. "Oh iya,bu Friska kan disini tugasnya guru," ingat pak nopal. "Pasti bu Friska sudah tidak sabar yaa?" Tanya lagi pak nopal. "I..iya dong pak pasti,"jawab bu Friska. "Kalau begitu mari saya antarkan bu," tawar pak nopal dengan sopan. "Loh,kemana pak?" Tanya bu Friska. "Ke arena balapan motor!!!" Jawab pak nopal. "Hah?balapan motor?emang siapa yang mau balapan pak?" Tanya bu Friska dengan agak kebingungan. "Ibu Friska!!," bohong pak nopal. "What?OMG helloww astaganaga pak?saya kan tidak bisa," Kaget bu Friska dengan sikap yang agak lebay. Wait...tapi emang lebay sih. "Ya enggak lah,bu Friska. Tadi kan bu Friska minta kedalam jadi,biar saya antarkan,yah?" Tawar pak nopal lagi. "Oh iya,saya lupa. Hampir copot tau pak lambung saya," kata bu Friska. "Jantung kali bu," jawab pak nopal. "Iya itu,yaudah cepet!" Jawab bu friska. Saat di diperjalanan... "Pak,ini mau kemana?" Tanya bu Friska. "Ruang kepala sekolah bu," jawab pak nopal. "Hah?salah saya apa pak?kenapa saya harus dibawa kesana?" Tanya bu Friska dengan perasaan takut dan kebingungan. "Asgitigini, ibukk!! Kita kesana itu mau membuat laporan. Pahamm?" Jawab pak nopal dengan perasaan agak kesal. "Oh iya pak,saya kan mau melamar menjadi guru. Maaf ya pak..." Kata bu Friska dengan bertunduk di tengah lapangan karena,langkah mereka terhenti disana. "I..iya bu, tapi tapi tapi ibu berdiri dulu ya?" Kata pak nopal. "Iya pak, tapi maaf kan saya dulu,baru saya berdiri," kata bu Friska dengan mata agak berkaca kaca. "Iyah ibu saya maafkan tapi,ibu cepat berdiri ya malu dilihatin anak anak nanti!" Kata pak nopal dengan sabar. "Iya pak, terimakasih ya sudah dimaafkan," kata bu Friska. "Iya bu," kata pak nopal. "Tapi pak,memang boleh ya hukumnya minta maaf sebelum lebaran?" Tanya bu Friska. "Ya boleh dong bu,yasudah kita keruangan kepala sekolah yuk?" Kata pak nopal. "Mau ngapain pak nopal?" Tanya lagi bu Friska itu. "Ya laporan dong buu!" Kata pak nopal dengan perasaan kesal. "Oh iya ya?" Kata bu Friska. "Hadeuh," eluh pak nopal.