Tangan Taeglyn konstan mengeret tanganku. Dia berbebar sampai rok baju ikut berkembang dan menggayun lamban. Diasudah bilang ingin ke kamar, apa yang dia lakukan nanti? Melanjutkan makan malam atau telanjur gemas kemudian tidur?
”Pangeran, bisakah Anda lebih melambankan larinya?” ujarku dari belakang.
“Lebih cepat lebih baik!”
“Kenapa pangeran nggak pakai sihir?
Kalimat keberatan ternyatakan dari tuturan. Tak lama, dia menahan larinya sambil menoleh. Fokus Taeglyn memindai mataku. Raut dia agak kemalu-maluan sembari mengatakan,
“Kau benar. Aku tidak memikirkan hal itu,” Taeglyn menepuk dahi. Suara tepukan nyaring dia membuatku menahan tawa.
“Sebenarnya, aku ingin bicara dari tadi. Namun, aku takut pangeran marah padaku.”
“Maafkan aku, Soora.”
“Nggak masalah bagiku, pangeran.”
Taeglyn menjentik jari dia. Lansekap berubah di kamar. Dia meloloskan tangannya padaku.
Apa yang direncanakan pangeran? Ada sebuah meja bundar berisi makanan dengan tatanan minimalis bersama dua kursi. Meja itu terletak di depan sofa.
“Kau belum menghabiskan makan malam ‘kan?”
“Iya pangeran. Aku nggak masalah.”
“Tidak baik meninggalkan makan malam sebelum habis.”
“Tadi karena insiden ‘kan?”
“Itu semua karena diriku. Aku minta maaf,” Wajah Taeglyn guram.
“Nggak apa-apa, pangeran.”
“Untuk menebus kesalahanku, boleh aku menikmati makan malam berdua denganmj?” tanya Taeglyn mendadak.
“Makan malam? Jadi semua ini....”
“Kau benar, Soora. Aku yang menyiapkan ini semua,” Taeglyn tersenyum kikuk. Birainya menakhlikkan sedikit lengkuk ke bawah.
“Sejujurnya, pangeran nggak perlu bersusah-susah menyiapkan semua. Namun, aku tetap menghargainya.”
“Benarkah?” Senyum Taeglyn mulai merengkah.
“Iya, pangeran. Sejak kapan Anda menyiapkan semuanya?”
“Mudah saja bagiku, seperti ini…”
Dia menyentuh pundak. Sedikit-sedikit cerlang membelar memadati leher hingga lutut. Sepersekian sekon, cahaya menyilam berganti menjadi sebuah busana berpotongan tanpa kerah dan lengan berwarna biru tua dengan rok mengembang di tubuhku. Bagian atas gaun berjenis kemben bermotif batu hias.