"AZURA!"
Aku kaget banget saat pundakku ditepuk keras oleh temanku. Saat menoleh aku melihat teman-temanku tertawa.
"Bengong terus, mikirin apa-sih lo?" Tanya Arine, pelaku kekerasaan tadi.
"Lagi mikirin negara kali," ledek Arthur, teman yang paling ngeselin.
"Apa-sih,"
"Ya udah, sini lo, duduk," kata Arthur. Memberikan tempat duduk kosong disebelahnya.
"Nggak-ah," ucapku, menolak.
"Udah sini, pamali tau berdiri dedeoan pintu,"
Aku tidak menghiraukannya.
"Azura temanku yang cantik sini teman, gue nggak harus buat undangan dulu kan biar lo kesini," kata Arthur. Yang membuat Arine tertawa.
"Ih, iya-iya"
"Gue ada rencana nih,"
"Apa?" Tanyaku, sedikit kesal.
"Biasa aja kenapa sih," sahut Arthur
"Terserah,"
"Ini bocah lagi pms atau gimana-sih," kata Arthur, dengan penuh sabar.
"Udah kalian ini pada kenapa, berantem mulu, heran gue," sahut Arine.
"Ya udah ngomong aja rencana apa?"
"Gimana kalau besok liburan, gue denger ada tempat bagus, air terjun gitu, ada vilanya juga"
"Ide bagus-tuh," jawab Arine.
"Hmm..., boleh juga. Udah lama nggak nikmatin hidup," ucapku yang berasa bosan dengan tugas dan tugas.
"Tapi gimana kalau kita berangkatnya malam aja," usul Arine