My Ending

Anisa Nur Fauziah
Chapter #3

My Ending#3

Mengaji pun di mulai, dengan membaca basmallah. Ngaji di mulai dari para laki - laki yang berjumlah sembilan orang di tambah dua orang wanita.

Masing - masing suara mereka ada yang bagus tapi tak bisa menggunakan suara itu dengan baik . Jadi saat membaca al - qur'an suaranya terdengar sedikit tak enak . 

Kini giliran Raka yang mengaji. Memang Raka tak memiliki suara seindah Syakir Daulay dan semerdu Gus Azmi namun suaranya yang tegas namun lembut membuai para pendengar . Suara nya terkesan menikmati setiap bacaan , seakan menghayati.

Semua orang terpesona, termasuk wanita itu, Fatimah. Fatimah tak konsen dengan suara Raka yang membuat ia ingin sekali merekam suara indah seperti itu. Sekian lama tak mendengar Raka berbicara, sekarang di pertemukan langsung dan lagi sedang membaca ayat suci al - qur'an.

Sesekali Fatimah mencuri pandang kepada Raka duduk berselang dua orang dari arahnya. Akbar yang tepat berada di samping kirinya , tapi terhalang beberapa langkah ya . Menolehkan wajahnya yang suer duper menyebalkan itu.

"Ima ? Serius amat? Menikmati ya? " ucap nya . 

Di lingkungan komplek Fatimah, ia sering di panggil Ima, karena jika Fatimah terlalu panjang, alasannya.

"Cowok kok bawel banget sih Ya Allah," batin Fatimah menggerutu kesal.

"Apasih ! Udah tuh perhatiin aja bacaannya ntar lupa kamu bacaanya, "  sahut Fatimah, jengah.

"Ngeles mulu mbak kayak bajai," ledek Akbar dengan cengiran khasnya.

Tuh kan, sikap Akbar itu ya! Bikin darah tinggi . Tapi harus jaga image juga lah haha. Kan ada calom imam lagi baca qur'an.

"Akbar ! Kamu saya perhatikan malah mengajak Ima berbicara? Sudah siap kamu baca qur'an ? " ucap Pa Ustad menengahi.

"Hhee ... maaf Tadz," sahut Akbar, setengah ketakutan.

Ruangan madrosah pun sunyi, hanya ada suara Raka yang sedang mengaji dengan khusu nya. Fatimah merasa iri dengan ketekunan dan ke khusyu-an Raka mengaji.

Raka mengakhiri bacaan mengajinya dan di lanjut Arif untuk mengaji . Fatimah melirik sebentar ke Raka dan kebetulan Raka juga sedang melihat ke arah sini. Fatimah tak mau geer , siapa tau ia sedang melihat Nabila. Fatimah tau Nabila juga mencintai Raka, karena tatapan dan so cari perhatian nya sangat terlihat.

Raka senyum gengs, Fatimah kan jadi baper. Raka itu baik nya gak ketulungan tau gak ! Kalo senyum ke siapa aja apalagi ke cewek lah baper kali tu ceweh kalo di senyumin Raka .

Lihat selengkapnya