My Ending

Anisa Nur Fauziah
Chapter #4

My Ending #4

Setelah melaksanakan sholat isya berjamaah, mereka pulang ke rumah masing masing. Laki - laki sudah berjalan menjauhi pekarangan mesjid meninggalkan para wanita yang sedang melipat mukena nya.

"Udah? "  tanya Nabila kepada Fatimah. Fatimah membalas anggukan kepala sebagai tanda ' sudah'. 

Kami berjalan menyusuri jalan dengan angin berhembus dengan dinginnya. Bintang di langin berkerlap- kerlip ditemani bulan yang bersinar sempurna.

"Aku duluan ya Ima," pamit Nabila kepada Fatimah. 

Rumah Nabila memang sangat dekat dengan mesjid mungkin 20 langkah ia sampai ke rumah , berbeda dengan Fatimah.

"Oukhehh. "  

Setelah menjawab Nabila , Fatimah melanjutkan perjalanan yang sempat tertunda itu dengan tenang. Meskipun dalam hati ia sedang was - was.

"Huftt untung bulanya cerah, jadi gak terlalu takut aku, " gumam Fatimah.

Fatimah sedikit takut dalam keadaan malam begini , meskipun ada seorang bapak - bapak berjalan di depan Fatimah , namanya pak Romli. Jaraknya agak jauh darinya. Fatimah melihat pa Romli terdiam dan bertanya pada seorang laki - laki . Fatimah tak bisa melihatnya karena terhalang badan pak Romli.

Fatimah mendengar samar, laki - laki yang di tanya pak Romli itu akan berkumpul malam dengan teman temannya di depan kompleks. Fatimah berjalan terus hingga tepat dua langkah dari pak Romli Fatimah terdiam, kaku.

Pertama, karena tubuh pak Romli menghalangi jalan yang hanya bisa di muat dua orang , terlebih saat laki - laki itu berjalan ke arah Fatimah, tepatnya kesampingnya.

Apa kalian tau siapa ia? Fatimah tercengang seketika , gugup kian melanda dirinya. Pikiran Fatimah bertanya mengapa ia bisa ada di sana? Fatimah melirik sekilas bajunya dan itu sudah berganti menjadi kaos putih dengan celana bahan di atas mata kaki.

Dia, tersenyum kearah Fatimah, yang membuat Fatimah ikut menarik bibirnya ke atas mengikuti senyumannya. Tepat ia berada di sebelah nya, ia bergumam. Mungkin jika telingaku tak pokus mendengar aku takan bisa mendengar suaranya yang lirih itu.

"Ayo," kata itu yang di ucapkannya, meskipun satu kata tapi bisa membuat Fatimah tak pokus seketika. Fatimah bingung menjawab apa, pertanyaan yang ekh membuat nya pusing.

" Ehh ... iya, silahkan, " ucap Fatimah.

Fatimah sedikit wajahnya sekilas, ia menyajikan senyuman khas nya sambil berlalu meninggalkan Fatimah dan perasaannya itu.

"Dasar coewo," batin Fatimah. menggerutu.

Adduhh baperr, bisa banget sih bikin perasaan ini jungkir balik gini?? Gimana kalo Fatimah tambah cinta sama kamu Raka. 

Iyups. Laki - laki tadi adalah Raka. Raka yang Fatimah sukai diam - diam, Raka yang sikapnya membuat semua orang menyukainya. Andai Raka melihat Fatimah. Andai, andai, Fatimah hanya bisa berandai - andai jika sudah menyangkut dirinya.

"Assakamualaikum."

Fatimah memberi salam sebelum masuk kedalam rumah. Fatimah dengar Ibu dan Ayah menjawab salam Fatimah .

"Ayah ? Ibu?? Sudahkah sholat Isya nya? " Fatimah bertanya saat kakinya melangkah memasuki rumahnya .

"Sudah Im, kamu cepetan tidur besok sekolah, " jawab Ibu dari kamarnya.

" Iya bu Ima tidur. "  

Fatimah membuka pintu kamarnya, kamar nuansa EXO -ku. Memang Fatimah pecinta korea, mulai dari drakor,musik dll. 

Fatimah merebahkan diri nya dengan kasar keatas pembaringan. Fatimah mengamati setiap photo- poto yang tertempel di dinding. Bukan hanya poto EXO, dalam kamarnya juga ada beberapa kaligrafi arab yang Fatimah buat sendiri pada waktu kecil.

Terbayang senyuman nya yang membuat Fatimah ikut tersenyum. Ntah kenapa, Fatimah sangat sulit melupakan ia. Semakin lama semakin menjadi pokoknya.

Fatimah meraih handphone yang berada di nakas, Fatimah menyalakan data dan membuka aplikasi WhatsApp. Siapa tahu ada yang penting walau pun sudah malam.

Ting ! 

Ting ! 

Ting !

Suara di handphone ketika Fatimah membuka aplikasi itu. Terdapat banyak pesan grup, entah apa yang mereka bicarakan malam - malam begini. Fatimah lihat sebentar, siapa tahu sedang membahas sesuatu yang teramat penting karena bunyi yang ditimbulkan sangat banyak.

 Squarddkecehh_ ( 999+)

Lihat selengkapnya