My (Ex Virtual) Boyfriend

Junata Fan Dessi Sinaga
Chapter #11

Pria Rompi Merah

Bangunan bercat biru itu seakan jadi saksi betapa buruknya hari-hari Anna belakangan ini. Memasuki pertengahan kelas tiga yang dimana seharusnya ia sibuk mempersiapkan diri menghadapi ujian nasional, malah ia harus dihadapkan kenyataan betapa rindunya dia pada sosok Andika.

Biasanya ia mempunyai tempat untuk bercerita, kini ia hanya bisa memendam segala keluh kesahnya sendiri. Perlahan sikapnya juga berubah, Anna menjadi lebih pendiam dan tertutup.

“Andika lagi apa ya sekarang?” monolognya sambil memandangi lurus ke taman rumah.

“Apa Anna hubungi Andika lagi ya? Tapi nanti Anna jadi berbohong lagi dong.” Anna masih berbicara sendiri, untungnya tak ada orang yang melihatnya.

Namun, tak begitu lama Anna dikagetkan dengan kehadiran Lena.

“Ngapain sendirian disini?” tanya Lena sambil memarkirkan motor berwarna hitam itu di samping Anna.

“Memikirkan masa depan.” Jawab Anna Asal.

“Sok-sokan mikir.” Lena ini memang tipikal orang suka menggoda Anna karena dirinya terkenal rada Lola (Lambat Loading). 

“Ngapain kesini? Udah sore juga, gak sempat kalau mau gosip.” Nada Anna terdengar ketus.

“Yaelah neng napa ketus amat sih? Hehe. Aku mau ngajakin kamu ikut Try out percobaan di kota Sabtu nanti.” Jelas Lena sambil menunjukan selebaran acara tersebut.

“Buat apaan?” Nah kan kumat lagi Lolanya.

“Buat latihan atuh neng Anna. Kita kan tiga bulan lagi udah try out gimana sih!” Kesabaran Lena udah semakin habis. Selain jadi pendiam dan tertutup, sekaran Anna semakin sering lola menurut Lena.

“Hehe lupa Len. Aku mau aja kok, pasti orang rumah juga bolehin. Tapi nanti naik apaan kesana?”

“Gampang itu mah, nanti kita barang Kakakku aja. Pokoknya urusan pulang pergi beres, tapi nanti penginapannya sendiri-sendiri aja ya.”

“Nanti aku nginap tempat sepupu aja deh, dekat juga dengan lokasinya.”

“Udah sana ngomong sama orang rumah, aku mau balik dulu kelamaan sama kamu nanti ikutan Lola.” Lena sudah berada di atas motornya sebelum berbicara itu. Ia sudah bersiap kabur sebelum Anna menyadari candaannya.

Lihat selengkapnya