Setelah Anna mematikan sambungan telepon secara sepihak, Andika masih saja mencoba menghubunginya. Pria itu seakan terus mengirimkan SMS untuk Anna mengirimkan fotonya. Mungkin ia telah kelewat jengkel karena tadi Anna telah memarahinya. Padahalkan sudah jelas ini semua akal-akalan Anna dan Karin. Sedangkan Anna dan Karin malah asik tertidur di balkon karena angin siang yang sejuk.
“Masih neror dia?” Tanya Karin yang terbangun dari tidurnya. Anna terlebih dahulu terbangun untuk mengecek Hp nya.
“Masih nih. Risih jadinya Rin.” Ucap Anna.
“Ya udah kamu kirim aja foto pas masih bayi kek.” Saran Karin. “Setidaknya kan kita ngirim foto. Hahaha.” Lanjutnya.
“Bener juga ya. Ia deh kirim foto pas umur 5 tahun. Pinta juga kamu Rin.” Ucap Anna sambil melihat foto-fotonya di galeri. Setelah menemukan foto yang cocok, akhirnya ia mengirimkan ke pria itu.
‘Ini ya udah ku kirim fotonya. JANGAN PROTES.’ Pesan Anna, lalu ia dan Karin tertawa karena perbuatan mereka sendiri.
**
Di lain tempat, tampak seorang pria yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya. Bahkan percakapan yang terjadi antara ia dan teman-temannya tak di dengar. Perhatiannya teralihkan dengan benda elektronik yang sedari tadi ia pegang. Menunggu seseorang menghubunginya.
“Dik, sibuk banget dah.” Tegur salah satu temannya yang menyadari jika ia tak memerhatiakan percakapan mereka sedari tadi.
“Lagi nunggu telpon.” Jawabnya singkat.
“Dari siapa emang? Gebetan baru ya?” tebak temannya itu yang bernama Arif.
“Haha. Bukan lah.” Jawab Andika cepat lalu memusatkan perhatiaannya ke ponsel karena ada satu pesan yang masuk.
Andika mendesah pelan saat mengatahui pesan itu bukan dari orang yang di tunggunya, malainkan pesan dari operator yang memberitahukan jika ia mendapat kuota sms gratis.
“Kenapa Dik? Belum di hubungi?” tanya temannya yang lain.
“Aku kira dia yang balas ternyata operator. Haha.”
15 menit setelah percakapan dengan temannya itu, ponsel Andika tiba-tiba berbunyi menandakan ada 1 pesan masuk ke nomernya.
“Dasar!” Teriak Andika tiba-tiba saat membaca pesannya,
“Kenapa sih dik? Bukan dari dia juga?” tanya Rizky teman Andika juga.
“Coba deh kalian liat, nih cewek ngajak kelahi tau gak.” Ucap Andika kesal.
“Hush, gak boleh kelahi sama cewek dik.” Tegur temannya dengan candaan sambil mengambil hp yang Andika sodorkan.
“Lucu banget. Ini anak siapa dik?” tanya Arif.
“Bukan anak siapa-siapa.” Jawabnya kesal lalu merebut kembali hpnya. Mulutnya sudah gatal ingin memarahi wanita itu.
Andika menceritakan tentang insiden yang katanya ‘salah sambung’ itu. Mereka hanya tertawa setelah mendengar cerita Andika. Siapa sangka ia benar-benar telah di kerjai saat ini. Setelah bercerita, Andika bergegas memencet tombol yang bergambar telepon di hpnya.
“Heh.” Ucap Andika cepat setelah mengetahui jika panggilannya telah di terima.
“Apa?” jawab lawan bicarannya itu.
“Apa-apaan ngirim foto pas kamu masih kecil gini. Mau ngajak kelahi ya?” Ucap Andika yang sudah tak bisa menahan emosinya.