Tidak terasa waktu berjalan cukup cepat. Libur sekolah telah usai, Anna juga sudah pulang dari liburannya 3 hari yang lalu. Ia cukup sering bertukar pesan dengan Andika, walau tidak intens. Percakapan yang dilontarkan juga tak ada hal serius. Hanya sekedar bertanya bagaimana hari mereka, terkadang juga saling memberikan masukan saat dimintai saran.
Pertemuan di taman sore itu, menjadi pertemuan pertama dan terakhir mereka. Karena sepanjang 1 bulan yang Anna habiskan di kota, ia selalu menolak untuk bertemu dengan Andika. Ia juga masih merahasiakan hubungan ‘pertemanan’ ini dari Karin.
Sebenarnya Andika merasa sedikit kecewa karena Raya tak mau bertemu dengannya. Namun Andika juga tidak dapat memaksa teman barunya itu. tapi apa boleh buat, mungkin Raya belum ingin bertemu dengannya.
**
Terhitung sudah 1 tahun, hubungan pertemanan Raya dan Andika terjalin. Andika tentu masih penasaran dengan rupa Raya yang sebenarnya. Namun Raya salalu memberikan 1000 alasan untuk menolak permintaan Andika itu.
Sebenarnya saat ini mereka sudah jarang memberi kabar. Andika sibuk dengan kegiatan tes jurusan SMAnya, sedangkan Raya juga sibuk dengan sekolahnya. Apalagi saat ini Anna tengah duduk di kelas akhir, otomatis waktu belajarnya juga semakin bertambah.
Seperti saat ini, Anna tengah di sibukan dengan mengerjakan soal fisika yang ada di buku tebal itu. Biasanya, ia akan meminta bantuan kakaknya untuk membantunya belajar. Namun kini kakaknya tengah berada di perantauan untuk menuntut ilmu.
Tak terhitung sudah berapa kali ia membolak-balikan buku itu, berapa kali ia mencoba tetap saja tak membuahkan hasil. Ia menyerah.
Bosan berkutat dengan buku soal-soal ujian nasional itu, Anna mengambil ponselnya mencoba berkirim pesan.
‘Tok, tok, Paket.’
‘Maaf yang punya rumah lagi gak ada’
‘Ya udah paketnya untuk saya aja, lumayan isinya kacang Sukro’
‘Hahaha, ada-ada aja kamu.’
‘Lagi ngapain Ray?
Habis belajar Fisika, tapi buntu nih
Sini aku bantuin kamu.
Aku telfon ya biar enak jelasinnya
Ok.
Sepersekian detik kemudian, ponsel Anna berdering menampilkan nama Andika sedang menelponnya.
“Hai Dik.” Sapa Anna.
“Hai, udah lama ya gak telponan.” Balas Dika
“Hehe ia. Sibuk masing-masing sih.”
“Ia nih, tes jurusan di sekolah ku ngeri banget deh Ray. Kayak mau ujian kelulusan.” Keluh Andika.