My First and Last

fransisca Lukito
Chapter #7

Part 6

Usai menyelesaikan makan malam mereka, Velove dan keempat sahabatnya menikmati musik sambil menari. Keempat wanita itu tampak sangat total dalam mengekspresikan diri ketika menari, kecuali Velove.

Gerakan tubuhnya yang tidak terlalu lentur membuatnya lebih terlihat seperti orang yang sedang berolahraga. Hal itu tatkala membuat beberapa temannya tersenyum dan sesekali berkata dalam hati bahwa Velove harus lebih menikmati hidupnya.

Angel yang masih menyunggingkan senyumnya berkata, "Ve! Kok kaku banget sih? Enjoy this night, you know."

Velove melirik Angel dan menanggapi, "Bodo amat, mau kaku atau apa. Aku pengen cepetan pulang."

Metta tersenyum simpul dan menenangkan Velove, "Ve, jangan dimasukkin ke hati ya."

Velove hanya menghela nafas berat dan berusaha sabar. Ia terbilang cukup sensitif jika orang di sekitarnya mulai menyinggung gerak-geriknya yang terbilang sangat serius dan terkesan kaku.

Setelah selesai dengan tarian dan beberapa lagu mengiringi, mereka berlima memutuskan untuk pulang. Dari sekian wanita itu, yang turun terlebih dahulu dari mobil milik Benita adalah Velove.

Ia turun dari mobil dan melambaikan tangan pada keempat sahabatnya, "Thanks buat tumpangannya dan malam ini."

"Don't mention it, Ve." Benita melempar senyum lembut sambil menatap Velove dari dalam mobil.

Evelyn turut bersuara, "Masuk, Ve. Angin malam engga baik buat tubuhmu."

Velove mengangguk dan tersenyum simpul, "Kalian hati-hati ya di jalan."

Metta hanya tersenyum dan mengacungkan kedua ibu jarinya ke arah Velove. Sesudahnya, mobil yang ditumpangi oleh para wanita muda itu melaju dan meninggalkan halaman rumah Velove.

Perlahan, Velove masuk ke dalam rumah dan berjalan masuk ke kamarnya. Ia meletakkan tasnya di rak dan berganti baju.

Beberapa saat kemudian, ia pun membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur dan terlelap tanpa menggunakan bed cover kesayangannya.

***

Hari yang baru pun tiba, waktu di mana Velove kembali berkutat dengan setumpuk pekerjaan yang menanti.

Kini, ia sedang memeriksa laporan bulanan dengan mencocokkan data-data di komputer. Kedua manik matanya terfokus pada setiap angka penjualan, kerugian, dan modal.

Hal itu tak menjadi beban baginya. Ia sangat menikmati alur kerja yang terbilang monotone tersebut. Lain halnya dengan keempat sahabatnya. Mereka lebih suka bersantai sambil bekerja.

Bahkan, Evelyn, Angel, dan Metta rela berlama-lama di ruangan milik Benita dan Velove. Seperti ini lah isi dari obrolan keempat wanita karir itu.

Lihat selengkapnya