My Gabriel

Mrs. TM
Chapter #2

Calon Karyawan Itu...

Reksa segera berjalan cepat menuju pintu yang ada di depannya, dan ia langsung menanyakan perihal calon karyawan yang data dirinya berada di tangannya saat ini.


"Alex, apakah calon karyawan yang bernama Aneta diterima kerja disini?" tanya Reksa ketika pintu ruangannya terbuka sempurna.


"Ini adalah daftar nama karyawan yang baru saja diterima, Pak,'' Alex menyerahkan selembar kertas pada atasannya itu.


"Kenapa Aneta tidak diterima, bukankah disini nilai dan pengalamannya sangat bagus?"


"Cepat panggil Aneta kemari, dan langsung suruh bertemu dengan saya,'' imbuh Reksa setengah memaksa.


Alex lalu menelpon bagian HRD, setelah Reksa kembali ke ruangannya.


Alex sangat tidak paham dengan jalan pikiran si bos, ia pikir mungkin sang atasan memiliki hubungan spesial dengan wanita bernama Aneta tadi, tapi sewaktu mengingat penjelasan HRD perihal alasan tidak diterimanya Aneta, ia jadi meragukan pemikirannya itu, karena Aneta bukanlah tipe sang atasan sama sekali, apalagi mengingat kalau Aneta terlambat setengah jam dari jadwal interview.


Dan dilihat dari situ, menunjukkan bahwa Aneta bukanlah wanita disiplin seperti salah satu kriteria wanita idaman Reksa, setahunya…


***


Aneta berjalan menelusuri jalan raya, setelah ia mendapat penolakan dari beberapa perusahaan yang ia datangi untuk mencari pekerjaan, ia melihat sebuah rumah makan yang ramai dan sepertinya membutuhkan tenaga tambahan untuk membantu melayani pelanggan.


Padahal kalau di lihat dari pengalaman kerjanya, sangat besar peluang Aneta di terima di perusahaan besar di negara ini, tapi karena sebagian besar melihat dari penampilan Aneta, maka dari perusahaan yang di datanginya tidak ada yang mau menerimanya.


Aneta melangkahkan kakinya menuju rumah makan itu, ia pikir apapun pekerjannya selama menghasilkan uang, itu sama sekali tidak masalah.


Namun baru akan bertanya pada seorang karyawan yang mungkin di bagian kasir itu, Aneta mendapat telepon dari bibi Ranti.


"Iya, Bibi. Ada apa?" tanya Aneta ketika telepon itu terangkat.


"..."


"Apa? Baiklah … aku segera pulang.''


Lihat selengkapnya