Di dalam kelas masih sangat sepi hanya ada keyra yang sedang duduk menatap keluar jendela. Earphone yang selalu terpasang di telinganya kini tidak ada karena damar mengambilnya beserta handphone miliknya. Ia tidak tau kapan benda itu akan kembali.
Tidak ada kegiatan apapun yang keyra kerjakan. Sedari tadi ia hanya duduk terdiam melamunkan apa saja yang terlintas dipikirannya. Sampai akhirnya seseorang datang dan masuk ke kelas membuyarkan lamunannya.
" Sudah datang key?" Tanya seorang ketua kelas yang baru saja datang dan menyimpan tas nya di bangku paling depan.
Key hanya mengangguk. Lalu ia pun melanjutkan aktivitas melamunnya kembali.
" Kamu mau melanjutkan sekolah kemana key?" Tanya ketua kelas itu lagi sambil berjalan ke arah key lalu duduk didepan keyra. Bukannya menjawab key hanya menggelengkan kepalanya.
" Minggu depan kan udah ujian key kok kamu belum pilih sekolah buat lanjut belajar sih" walaupun key hanya menjawab dengan singkat tapi ketua kelas yang bernama Lisa itu terus mengajaknya bicara.
" Nanti pulang aku bicarain sama orang tua aku" jawab key. Tapi sepertinya key tidak menjawab sungguh-sungguh. Karena mana mungkin key mau berbicara pada orang tuanya apalagi damar.
" Yaudah kalo gitu aku balik ke tempat ku dulu yaa " Lisa pun kembali duduk ke tempatnya lalu mengeluarkan buku-buku bacaan. Keyra merasa iri melihat Lisa yang rajin seperti itu. Ia merasa jika Lisa punya semangat dan tujuan dalam hidupnya tidak seperti dirinya yanv tidak tau tujuan hidupnya sendiri.
Keyra membenamkan wajahnya di atas meja. Ia memikirkan bagaimana cara ia berbicara pada damar dan Mayang tentang melanjutkan sekolahnya ini.