My Home

Nur Irawati
Chapter #8

Balas dendam

 Sekolah sudah usai. 

Waktunya untuk pulang. Seperti biasa key berjalan sendiri dengan langkah perlahan. Tiba-tiba saat key berjalan melewati sebuah gang ada seseorang menarik tangannya dengan paksa. Orang itu membawa key masuk ke dalam gang tersebut dan sampailah mereka di ujung gang. Orang itu pun melepaskan tangan key dan pergi entah kemana meninggalkan key sendiri. Tiba-tiba suara tepuk tangan mengisi keheningan dan keluarlah dalang dibalik semua ini. Nanda dan teman-temannya. Entah apa yang akan mereka perbuat pada keyra.

" Bagus Din Lo udah bawa masuk tikus ini kesini" puji Nanda pada salah satu temannya. Ternyata dia yang menarik key tadi.

" Mau apa Lo bawa gw kesini?" Tanya keyra langsung.

" Sabar dongg sayang kita gak bakal ngapa-ngapain kok cuma mau kasih sesuatu aja sama kamu" jawab Nanda dengan nada yang dibuat-buat.

 Nanda pun memberi aba-aba pada temannya dan kedua temannya pun langsung memegang tangan keyra. Keyra hanya diam menunggu apa yang akan dilakukan Nanda selanjutnya pada dirinya. 

" Heh anak sialan ini untuk pembalasan Lo yang udah berani nampar gw di kelas tadi " ucap Nanda dan ia langsung melemparkan sebutir telur pada key. Alhasil seragam keyra pun menjadi kotor dan bau. Keyra berusaha melepaskan cengkraman dari kedua teman Nanda namun hasilnya nihil. Tenaga mereka lebih kuat dibanding Nanda yang sendiri.

" Dan ini untuk Lo yang udah bikin rumah tadi pagi heboh karena Lo gak ada dan itu sangat menggangu gw tau gak " satu butir telur mendarat lagi di tubuh keyra.

" Dan yang terakhir... Shel giliran Lo" Nanda memberikan aba-aba lagi pada temannya yang sudah siap dengan tepung yang ada ditangannya. Orang yang bernama Shela itu pun menuangkan semua terigu pada sekujur tubuh key.

" Itu untuk semua kebencian gw sama Lo hahaha" ucap Nanda. 

Kedua teman Nanda yang memegang tangan key pun melepaskan pegangannya karena tidak mau terkena tepung dan juga bau dari telur yang ada di baju key. Keyra benar-benar tidak mengerti dengan perlakuan saudara tirinya itu. Tega-teganya ia melakukan hal seperti itu pada dirinya. Dan Nanda hanya tertawa menyaksikan kelakuan bodoh yang dilakukannya itu. 

" Gimana key Lo pasti suka kan mandi tepung kayak gitu.. itu akibatnya kalo macem-macem sama gw hahaha"ucap Nanda di sela-sela tawanya.

Keyra pun mengangkat wajahnya dan menatap semua orang yang ada disana dengan tajam. Terutama pada Nanda. Ia berjalan pelan mendekati Nanda. Nanda dan teman-temannya yang asik tertawapun tiba-tiba diam melihat ekspresi wajah key.

Setelah jarak dirinya dengan Nanda semakin dekat tanpa aba-aba keyra menarik kepala Nanda dan menempelkan dahi Nanda dengan dahinya. Karena benturan yang terlalu keras dahi mereka berdua pun mengeluarkan darah. Nanda yang kesakitan pun mencoba melepaskan cengkraman key pada rambutnya. Teman-teman Nanda tidak ada yang berani mendekat mereka hanya menonton ketua geng nya itu kesakitan.

" Lo puas udah bikin gw kayak gini hah! Lo puas udah ngancurin hidup gw!! Sekarang apa lagi yang Lo mau dari gw hah!! Lo udah menang Nanda gak ada yang perlu Lo rebut lagi dari gw. Tapi inget ini baik-baik suatu saat gw bakal bales semua perbuatan Lo ini meskipun gw udah mati sekalipun gw pengen Lo rasain apa yang gw rasain inget itu " setelah berkata seperti itu keyra melepaskan tangannya dan pergi meninggalkan tempat itu. Nanda yang ketakutan dengan sikap keyra itupun terduduk lemas tidak bisa menjawab perkataan keyra.

Keyra berlari menuju rumahnya karena merasa tidak nyaman dengan dirinya yang penuh tepung juga bau telur yang menyengat. Beruntung jarak dari tempat tersebut dengan rumah tidak terlalu jauh . Sehingga key bisa lebih cepat untuk membersihkan diri.

Sesampainya dirumah ia langsung masuk ke kamarnya ia menghiraukan Ratna yang ada didepan rumah bahkan sempat melarang keyra untuk masuk ke dalam.

Tidak lama keyra masuk Nanda pun datang diantar teman-temannya. Ratna yang melihat pun langsung menghampiri Nanda.

" Kamu udah pulang sayangg.. loh ini kenapa ? Kok dahi kamu berdarah?"

Tanya Ratna khawatir melihat bercak darah yang ada di dahi Nanda.

" Nggak kok mah tadi aku jatuh dijalan"

Lihat selengkapnya