Keyra baru saja memasuki kamarnya dan ia langsung melihat Mayang yang sedang terduduk dikasur menunggu keyra.
" Udah pulang sayang?" Tanya Mayang basa basi. Key tidak menjawab ia pergi menyimpan tas yang digendongnya ke atas meja lalu duduk di kursi belajarnya sambil bermain hp.
" Key ada yang mau mama omongin sama kamu " ucap mayang lagi mengajak keyra berbicara namun dengan nada yang lebih serius.
" Ngomong aja " jawab keyra ketus
" Besok mama harus pergi ke luar kota temenin papa kamu yang harus urus kerjaannya disana" ucap mayang. Keyra yang mendengar itupun langsung berhenti bermain hp dan menatap Mayang
" Luar kota? Besok? kenapa mama baru bilang sekarang? Apa jangan-jangan mama mau pergi sama laki-laki tadi" jawab keyra penuh selidik
" Nggak key mama pergi sama papa kamu.. dan mama baru bilang sekarang karena papa kamu baru bilang ke mama tadi siang key "
" Kenapa bukan tante Ratna aja yang pergi? Kenapa harus mama?" Ucap key mulai emosi
" Key papa kamu pilih mama masa mama harus nolak lagian cuma sebentar kok satu bulan aja "
" Hah terserah mama deh mau sebulan mau setaun key gak peduli mau key larang sampe nangis darah pun mama bakal tetep pergi kan?"
"Keyy kamu ini sudah dewasa harusnya kamu bisa mengerti dong"
" Kalo emang sendirian dirumah ini aku gak masalah ma? Mama lupa kalo ada dua orang yang gak tau diri yang numpang dirumah kita!"
"Shuttt key kok kamu ngomong gitu sih"
" Tuh kan sekarang mama malah belain mereka"
" Astaga key.."
Disaat suasana sedang menegang tiba-tiba damar masuk dan menghampiri mereka.
"Mah Jadwal penerbangannya dimajukan kita berangkat malam ini juga" ucapnya
"Pergi aja kalian gak usah balik lagi kesini ada kalian juga percuma gak ada yang peduli "
" Keyraa!!"
" Udah mas sabar dia lagi emosi sama mama mending kita siap-siap aja yu"
Mayang dan Damar pergi meninggalkan keyra. Keyra yang sedang marah pun mengacak-acak meja belajarnya. Ia sangat benci dengan kedua orangtuanya.
Malam semakin larut namun keyra tidak kunjung tidur. Ia hanya bersembunyi dibalik selimutnya dengan air mata yang membasahi pipinya.
Ceklek
Pintu kamar terbuka dan suara seseorang berjalan masuk mendekati keyra. Keyra tidak membuka selimutnya ia sudah tau siapa yang menghampirinya dan ia tidak ingin melihat orang itu.
" Mama berangkat dulu key kamu jaga diri baik-baik yaa mama tau kok kamu pasti kuat " ucap mayang lalu mengusap tubuh key yang dibalut selimut tebal kemudian ia pun pergi keluar.
Setelah mayang pergi keyra membuka selimutnya dan berjalan ke arah jendela. Tidak lama mobil milik damar pun keluar dan berjalan menjauh.
Jika bisa memilih keyra lebih memilih tinggal sendiri daripada harus tinggal bersama Ratna dan juga Nanda. Bersama kedua orangtuanya pun mereka berani berbuat jahat pada key apalagi jika tidak ada. Mungkin hari-hari kedepan keyra akan melewati hari-hari yang berat.
Tringg..tringg
Suara alarm berbunyi. Keyra pun segera bangun dan mematikannya. Keyra sangat tidak bersemangat hari ini. Ia masih ingin menghabiskan waktu dikasur empuk miliknya. Kejadian semalam menyita banyak waktu tidur keyra. Dengan terpaksa akhirnya Keyra bangun dan bersiap pergi ke sekolah.
" Mah Nanda boleh bawa mobil sendiri gak mah?" Nanda sengaja bertanya pada Ratna saat key berjalan melewati mereka.
" Boleh dong sayang apa sih yang nggak buat kamu" jawab Ratna
" Eh key mumpung gw lagi baik Lo mau gak berangkat bareng gw "
" Ogahh" jawab key ketus
"Biasa aja kali gw juga gak maksa .. yaudah ma aku berangkat dulu yaa" pamit Nanda
" Iya hati-hati sayang"
Seperti biasa key berjalan kaki ke sekolah. Entah kenapa key lebih suka berjalan daripada mengendarai mobil milik orang tuanya. Tiba-tiba terdengar suara motor dari arah belakang key. Semakin lama suara motor itu semakin keras dan berhenti disamping keyra hingga membuat key terkejut saking dekatnya.
" Yu naik " ucap Rama sang pemilik motor
" Hah gw kira siapa tadi mepet-mepet " jawab key sambil menaiki motor Rama.
" Siapa lagi? Dilan?haha" Ucap Rama meledek
" Yaa kalo emang dilan gw rela sih tiap dipepet-pepet.. apalagi bisa semotor bareng tiap hari " ucap key membalas candaan Rama
" Ohh jadi Lo gak suka nih barengan terus sama gw?" Rama merasa dirinya tidak diperlukan lagi oleh key namun itu hanya sebatas candaan semata
" Yaaa gak juga sihh " setelah mendengar jawaban key Rama kembali tersenyum. Bukan hanya itu ia juga menjadi lebih semangat dari sebelumnya sampai mengendarai motor pun dengan kecepatan tinggi membuat keyra ketakutan dan memeluk dirinya.
Saat Rama tersadar bahwa tangan key sedang melingkar di pinggangnya dan memeluknya erat Rama langsung saja menginjak pedal rem sehingga motor yang ia kendarai berhenti seketika.
" Ramaaa Lo apa-apaan sihhh.. tumben banget Lo bawa motor kayak orang gila mana berenti mendadak lagi " omel keyra pada Rama dan langsung memukul-mukul helm yang dipakai Rama
" Aw..aw sakitt keyy sorry-sorry gw lagi seneng aja pagi ini key "
" Bodo amat lah gw gak peduli tapi kalo Lo bawa motor kayak tadi lagi gw bakal lompat ke jalanan" ancam keyra