Sudah satu Minggu saat kepergian Mayang keyra mengurung dirinya dikamar dan tidak pergi ke sekolah. Bahkan saat damar pulang dari rumah sakit pun keyra hanya melihatnya sebentar dan kembali lagi ke kamarnya. Keyra masih belum bisa melepas Mayang sepenuhnya. Ia masih menyalahkan dirinya atas sikapnya selama ini kepada Mayang. Bahkan keyra terus menerus menelpon Mayang karena ia menyesal tidak pernah menghubungi Mayang dan selalu mengabaikan panggilannya. Walaupun sebenarnya ia tau bahwa apa yang dilakukannya itu adalah hal sia-sia tapi keyra terus melakukannya.
" Keyra gw datang lagi. Gw udah bawa makanan kesukaan Lo nih. Kita makan yu" dibalik pintu kamar terdengar suara Rama yang membujuk key agar keluar. Setiap pulang sekolah Rama selalu datang ke rumah keyra dan membujuknya agar tidak mengurung diri lagi. Namun selama ini usahanya belum berhasil. Keyra masih menutup pintu kamarnya rapat-rapat. Bahkan damar sekalipun tidak bisa meluluhkan hati anaknya sendiri.
Jam 16.00
Keyra membuka pintu kamarnya. Ia melihat Rama masih berdiri disana membawa makanan yang keyra suka. Tapi keyra mengabaikannya dan berjalan menjauhi Rama.
" Key akhirnya Lo keluar juga yuk kita makan ini" ucap Rama sambil mengikuti keyra dibelakangnya.
Keyra tetap mengabaikan Rama. Ia terus berjalan sampai keluar rumah.
" Key Lo mau kemana?" Tanya Rama bingung
Keyra tidak menjawabnya. Ia terus berjalan dengan wajah yang sendu. Entah mau kemana dia pergi namun Rama yang penasaran pun akhirnya mengikuti keyra tanpa bertanya apa-apa lagi.
Sampailah mereka disebuah pemakaman umum yang sangat luas. Keyra berjalan menuju batu nisan yang tertulis nama Mayang Sari.
" Key datang lagi mah " ucap keyra sesampainya disana.
" Hari ini udah tujuh hari mama pergi dan hari ini juga tepat hari ulang tahun Mama. Key kesini mau ngucapin selamat ulang tahun untuk Mama. Maaf hari ini key gak bawa kue ulang tahun. Key juga gak bawa kado. Key cuma bawa doa untuk Mama. Semoga mama senang disana dan mama bahagia disana " ucap keyra sambil menahan air matanya agar tidak keluar atau mungkin ia sudah kehabisan air mata sehingga tidak ada air mata yang bisa dikeluarkan lagi.
" Mama Lo gak bakal bahagia disana key kalo liat Lo yang kayak gini terus " ucap Rama saat tau dan mendengar ucapan keyra didepan makam ibunya itu. Keyra yang terkejut pun melihat ke arah Rama yang sudah ada disampingnya. Ia tidak menyadari jika Rama mengikutinya.
" Kalo Lo pengen mama Lo senang Lo juga harus senang. Lo ikhlasin mama Lo dan jalanin kehidupan Lo kayak biasa. Mama Lo pasti liatin Lo key. Coba deh Lo pikir apa mama Lo bakal seneng kalo liat Lo tiap hari ngurung diri dikamar, nggak makan apa-apa, nangis tiap hari? Kalo gitu keadaannya yang ada mama Lo sedih key. Dia gak bakal tenang ninggalin Lo. Mungkin bisa jadi dia juga nangis terus disana liat Lo yang kayak gini" ucapan Rama sukses membuat air mata key turun dan menyadari suatu hal. Rama benar apa yang dilakukan keyra selama ini salah. Ia hanya akan menyiksa dirinya sendiri dan menambah kesedihan Mayang disana.