My Husband DEMON's King.

Priki~
Chapter #2

BETRAYED'

Hidup bukan hanya bernapas. Tapi kau harus bahagia, merasakan cinta dan tahu bagaimana rasanya dicintai dan mencintai. Jika tak demikian, berarti dirimu tak sepenuhnya hidup.

 Malam ini terasa lebih dingin dari malam biasanya, gadis cantik bernama Lalisa nampak sedang menembus dinginnya malam. Hari ini ia harus pulang lebih larut dari hari biasanya karena kafe dimana ia bekerja paruh waktu dalam keadaan yang cukup ramai. Kaki jenjangnya membelah jalanan yang sepi. Saat ia berjalan tiba-tiba ia mendengar seseorang berteriak, bukannya takut Lalisa malah mencari asal suara tersebut. Ia benar-benar terkejut saat pandangannya disuguhkan dengan sesuatu yang tak masuk akal, ia melihat sesosok makhluk yang nampak seperti manusia tetapi memiliki sayap besar berwarna hitam legam, matanya menyala merah terang ditengah cahaya temaram, kepalanya memiliki kedua tanduk yang panjang dan tajam, Lalisa terkejut saat makhluk itu tengah memakan sesuatu dan makanan didepannya adalah manusia. Ia kemudian bersembunyi dibelakang pohon besar, berharap makhluk itu tak melihatnya. Lalisa mengintip dibalik pohon, namun makhluk menyeramkan itu nampak menghilang, ia kemudian menghampiri korban yang dimangsa. Tak ada daging yang tersisa hanya tulang belulang dan darah segar yang ada ditempat itu, Lalisa berteriak saat seseorang menyentuhnya dari belakang, ia tak berani menoleh karena sangat takut. Sebuah jari dengan kuku yan tajam menyentuhnya dari belakang, dan sekarang ia sadar siapa yang ada dibelakangnya, makhluk seperti iblis itu kembali.

“Mangsa yang cukup lancang, berani sekali mengintip tuanmu ini sedang makan hah!” Makhluk itu berteriak marah.

Makluk itu menggores wajah Lalisa hingga mengeluarkan darah, lalu ia melepaskan tangannya dari wajah Lalisa. Dan saat itu pula Lalisa berusaha untuk lari, makhluk itu mengepakkan sayapnya dan mengikuti dari arah atas, ia nampak terus menyeringai puas melihat Lalisa berlari sekuat tenaga menghindari dirinya. Kemudian ia turun tepat didepan Lalisa, makhluk itu melangkah selangkah demi selangkah mendekati Lalisa dan saat itupula Lalisa mundur selangkah demi selangkah menjauhi makhluk itu.

“Apakah kau sudah cukup bermain-mainnya? Aku sudah tak tahan lagi untuk melahapmu.”

Makhluk itu mendekat, dipegangnya leher Lalisa dengan cengkraman yang cukup kuat sehingga darah mengalir dileher putih miliknya. Tanpa aba-aba makhluk itu mendaratkan taring tajamnya dan menggigit leher itu dengan ganas, sang pemilik leher hanya meringis menahan sakitnya. Air mata mengalir dimatanya dan saat yang bersamaan darah mengalir dilehernya.

Lihat selengkapnya