Aku mangut-mangut, menutup mataku dan bahkan badan ku bergetar ketika mendengar dan melihat kenyataan ini. Kenapa, kenapa, harus aku yang duduk dan bertingkah aneh di depan Xu Minghao? Kenapa aku yang kelihatan konyol di depan The8. Aku bingung mau nyebut nama dia pake nama panggung atau nama asli. Yang pasti aku malu banget sekarang, ada gak sih fans kayak aku ini?
“ulineun god chaglyug hal geos-imyeo, jalie anjgileul huimanghabnida. "
Aku menoleh cengo, apa-apaan ini kok pramugari nya pakai bahasa korea. Aku gak ngerti, dan gak mungkin buat aku record dan terjemahin ulang. Aku harus apa, aku harus gimana.
Tiba-tiba sebuah lengan menoel pundakku, aku terlonjak kaget seperti orang ketakutan. “Kenapa mas? Eh wae?”
“She said soon we will landings are expected to sit on each chair.” Dia menerjemahkan apa yang di ucap pramugari tadi. Aku gak mau berharap lebih cuma, kenapa tiba-tiba? Aku pengen banget teriak di telinga dia kalau sekarang aku lagi deg-degan pengen pingsan.
“Thankyou oppa, eh,” latahku lupa karena belum tentu dia mau disebut oppa. “May i call you oppa?”
Dia mengangguk, tiba-tiba pramugari menepuk pundakku buat nyuruh duduk yang bener karena 5 menit lagi kita pendaratan. Aku langsung sigap duduk dengan benar, meskipun kepalaku noleh ke sebelah kiri, yap melihat sebuah pemandangan ciptaan tuhan.