Dan yang berurusan adalah...
Vian! Mereka semua mulai panik setelah sadar apa yang akan dilakukan Vian kepada Sera. Mereka ingin menyelamatkan Sera, tapi apa daya mereka jika itu adalah Vian sang Rajanya Berandal. Apalagi Vian bawaanya sesitif melulu. Bisa-bisa sistem senggol bacoknya Vian kambuh lagi.
Vian terlihat sangat marah, bisa dilihat dari wajahnya yang memerah. Kalo di kartun, pasti udah keluar asap dah tu dari telinga sama hidung. Vian langsung maju hendak menarik kerah baju Sera, tapi Gissele menghalanginya.
"Stop. Lo punya mata ga sih? Lo kan jalanya liat depan, minggir bentar kenapa sih? Lagi pula ini tuh bel masuk sekolah, bukanya bel istirahat. Kok malah kekantin?"- Gissele.
Vian yang awalnya ingin menarik kerah baju Sera, kini beralih menarik kerah baju Gissele.
"Lo siapa ngatur-ngatur gue hah? Udah merasa lebih kuat Lo?"- Vian.
"Vian, Vian. Sabar, dia cewe."- Kata beberapa murid laki-laki disana.
"Lo ngga mungkin kan mukul cewe?"- Tanya mereka lagi.
"Ck!"- Vian berdecak lalu pergi begitu saja, entah kemana.
Para murid langsung menanyai keadaan Gissele dan membantu Sera. Saat keadaan sedang tegang-tegangnya, tiba-tiba ada suara yang mengejutkan mereka.