My Life Partner

tami ilmi
Chapter #4

Chapter #4

Nayshila sebenarnya cukup canggung jika hanya berdua dengan Raymond, meski dia juga tahu jika mereka berdua hanya rekan kerja. Dengan perjanjian yang mereka buat dan juga pembicaraan yang mereka lakukan, tentu saja mereka hanya rekan kerja. Tidak seperti apa yang mereka tampilkan bahkan saat ini.

“Maaf mengantarkan Nayshila larut.” Raymond terdengar sangat sopan menghadapi kedua orang tua Nay yang sepertinya juga sudah mengantuk.

“Iya, terimakasih sudah mengantarkan Nay.” Ayah Nayshila sepertinya tidak keberatan dengan Nay yang pulang sudah malam.

“Iya, biasanya kemana-mana sendiri. Ini sudah bagus ada yang mengantarkan.” Ibu Nayshila menambahkan perkataan Ayah Nay membuat Raymond tersenyum lagi.

“Oia, kebetulan bertemu. Maaf menyampaikan dengan cara yang kurang sopan mungkin. Jadi, besok jika mungkin Bapak dan Ibu ada waktu. Um...” Raymond menghentikan sedikit bicaranya dan melihat ke arah Nayshila seolah meminta bantuan untuk bicara.

“Um.. Ibu Raymond ingin makan bersama. Mungkin makan siang ya Ray?” Nayshila sepertinya menambahkan supaya Raymond tidak begitu canggung. Dan laki-laki itu mengangguk masih tersenyum.

“Nanti coba aku ajak adikku dan keluarganya juga. Ray juga bersama dengan keluarganya.” Nay membuat kedua orang tuanya menatap anak perempuannya itu.

“Um... Perkenalan santai keluarga saja. Jika tidak keberatan.” Ray terdengar masih begitu gugup meski dia adalah influencer terkenal.

“Nanti aku bicarakan, mungkin terkesan mendadak juga.” Nay berusaha menghentikan kecanggungan dan juga karena sudah sangat larut. Ray mengangguk perlahan dan kemudian pamit pada akhirnya.

“Itu siapa? Kenapa tiba-tiba mengajak makan siang?” Ibu Nayshila langsung bertanya ketika anaknya menutup pintu rumah. Nay tentu saja canggung dan malu untuk menjelaskan. Tapi dia juga memang harus bicara. Ibunya sudah duduk bersama dengan Ayah Nay di ruang tengah rumahnya yang sederhana itu. Sebenarnya untuk di sebut sederhana rumah Nay tergolong lumayan juga. Hanya saja butuh perbaikan di beberapa area dan butuh renovasi. Nay sangat ingin ketika mendapatkan uang nanti bisa mewujudkannya.

“Raymond, besok kita akan bertemu dengan keluarganya. Um... Aku awalnya aku ingin bekerja dengan dia, tapi Ibunya ingin aku menikah dan menjaga anaknya.” Kedua orang tua Nayshila saling bertatapan dan menampakkan wajah terkejut. Tapi mereka berdua tersenyum.

“Dia tahu kamu umur berapa dan sudah pernah menikah?” Ayah Nay bertanya karena takut putrinya tidak bisa mengatakan statusnya. Nayshila mengangguk dan tersenyum sedikit.

“Terus dia pekerjaannya apa dan juga bagaimana statusnya?” Ibu Nayshila bertanya lagi kepada perempuan itu. Nayshila mengangguk perlahan.

“Influencer, tapi dia pengusaha juga. Awalnya dia ingin mempekerjakan aku untuk mengurus keuangan. Aset pribadi bukan perusahaan. Tapi ketika bertemu ibunya meminta aku untuk menikahi anaknya. Mungkin maksudnya sekalian juga karena pekerjaan itu juga mengharuskan aku mengelola aset pribadinya.” Nayshila menggunakan bahasa yang kurang sederhana sehingga kedua orang tuanya hanya diam saja.

Lihat selengkapnya