My Little Lisa

Chris Aridita
Chapter #11

Part 10 : Another bad Things

"CURRRAAAANNNGGGG....." Novi berteriak pada Lisa. "Pake Jimat apa sih qe?"

"Novi apaan sih... biasa aja kali! Kebetulan juga." kata Lisa duduk santai sambil menyalin PR Sejarah Robocop, Menyalin PR teman sangat jarang Lisa lakukan kecuali untuk pelajaran yang isinya menghafal.

"Tau gitu aku aja yang tadi di hukum ya! Ah, qe tu nok! Hoki banget jadi orang!"

"Heh! nggak boleh gitu, yang dihukum tadi ulangannya dipotong satu dan ga ada remedi!" kata Chandri "mau qe Nov?"

"Ya enggak sih... Trus-trus gimana? Cakep banget kan Willy?" kata Novi antusias.

"Aku akui sih iya! Pake banget! Ya aku sih nggak gimana-gimana Nov, tanya Gungde gih! dia tu yang tadi ngobrol-ngobrol sama kaptennya!"

"Lisa... Pinjam topimu, mungkin itu yang bawa keberuntungan!" tiba-tiba Keira datang dari belakang dan langsung menyambar topi Lisa yang kebetulan diletakkan di meja. "UMHFFFF" Kata Keira tiba-tiba, wajahnya mengerenyit. "Kamu pake switsal ya? baunya sama kaya shampo keponakanku."

"Iya! soalnya ga perih di mata..." Lisa menjawab santai.

"Rambutmu padahal panjang, ga ketombean? kamu itu ajaib ya, gaya biasa aja, shampo bayi, badan bau Viks, tapi gebetannya kapten Basket! Di sekolah ini banyak banget yang pingin deketin Willy, tapi kamu cerita kayak biasa aja... Emang di Jakarta banyak cowok ganteng ya? Yang kayak Willy jadi kayak biasa aja." kata Keira, saat topi Lisa sudah melekat di kepalanya.

"Nggak juga, sama aja... Aku akuin sih ganteng, trus kalo udah gitu mau ngapain? Masa si bau Viks padahal aku uda pake deodorant" Lisa mengendus badannya.

"Kalo aku jadi qe Lis! Kudeketin. Yah sukur-sukur diajak nonton, diajak jalan-jalan... Emang kamu ga ada pingin, punya pacar mungkin? Atau emang kamu nggak suka cewek?" Keira menopangkan dagunya di meja.

"Sembarangan kalau ngomong! Masa jeruk makan jeruk!" Lisa berhenti menyalin, ia berfikir sejenak. "Ga sih, emmm... tau juga... hahaha... ga tertarik yang begituan."

"Trus, emangnya apa yang buat qe tertarik?"

"Ayam goreng!" Jawab Lisa sekenanya "Uda ah, Keira... Aku mau nyalin dulu nih, biar nanti ga di Hukum sama pak Sis."

"Eh, tau gak sih, kalo Willy banyak yang ngincar, tapi dia kayak nutup hatinya gitu. Tau ga kemarin dia pernah pacaran sama Widya, trus diputisin gitu pas adiknya meninggal..." Novi langsung bergosip, Keira, Chandri dan beberapa teman lainnya langsung ikut nimbrung. Sedangkan Lisa hanya menjadi pendengar setia, sampai PRnya selesai.

***

Suara Bel menandakan jam pelajaran berakhir, semua anak berkemas dan bersiap untuk pulang. Beberapa menit kemudian lorong sudah dipenuhi siswa-siswi yang berlalu lalang. Suara motor sudah terdengar dan pintu gerbang sudah dipenuhi antrian kendaraan yang akan keluar.

Lisa berjalan keluar kelas, menusuri lorong menuju kelas XII- IPS 1, saat sampai di sana Lisa merasa agak canggung diantara kakak kelas. Beruntung ia melihat Willy yang masih di dalam kelas ngobrol bersama beberapa cewek teman sekelasnya. Lisa hanya melambai pelan saat Willy bergegas keluar dan menggendong tasnya.

"X-4 IPS kan!?" kata Willy tepat di depan Lisa. Novi benar, Willy memang sosok yang sangat tampan. Tubuh atletis, tatapan tajam, rambut lurus hitam legam serta tubuh yang tinggi proporsional. Ia baru menyadari saat rasa kesal karena dihukum sudah hilang.

Lisa hanya mengangguk dan tersenyum, Kemudian Ia merogoh tasnya dan mengambil selebaran sepuluh ribu dan lima ribu, kemudian menyodorkannya ke Willy. "Maaf tadi ngerepotin kak, ini uangnya saya kembalikan."

"Wah, ga usah." kata Willy sambil melambaikan tangannya.

"Tadi saya kan bilang mau ngembaliin, jangan gitu kak saya ngerasa ga enak, nih." Lisa agak memaksa.

"Ya udah kalo kamu maksa, Makasi ya..." Willy meraih uang itu, lalu memasukkannya ke kantong celananya.

Lihat selengkapnya