Pagi itu saat bel istirahat pertama berbunyi. Semua murid X-4 IPS duduk mengelilingi Lisa. Dengan pelan dan detail Lisa menceritakan apa yang menimpanya kemarin. Saat ia terlibat dalam perkelahian Willy. Tadi pagi Lisa sempat ke kantor BK (Balai Kesiswaan), dan hanya diintrogasi selama lima belas menit.
"Ya ampun! gitu? trus kamu ga pa-pa?" tanya Chandri yang dari tadi penasaran dengan kejadian itu.
"Ga pa-pa sih, Cuma risih aja kemarin tanganku ditarik-tarik, mana kenceng lagi!"
"Nas Kleng! Engken keneh jelema to!? (Bangsat! Maksud orang itu apa sih?)" Made mengumpat "Mai alih mai! Cak-cak nas ne Mai! sing trima cang timpal cang ketoang! (Cari yuk orangnya, gebukin rame-rame. Nggak terima temenku diperlakukan seperti itu.)" Made terlihat emosi, memang dari satu kelas ia adalah teman yang paling solid.
"De! nengil iba,(De! Tenangkan Dirimu) de ngae masalah bien!(Jangan buat masalah lagi) Cang masih panes!(aku juga emosi)." Sahut Gungde kalem.
"Iya De, udah, yang penting kan Lisa ga pa-pa, yang kemarin itu adiknya si Yossie, namanya Wendy, emang Merekak (Rese tingkat akut) orangnya dari SMP, banyak kok yang ga suka sama dia, udah yang penting sekarang Lisa ga pa-pa... ambil positifnya aja kan dapet kenalan sama Willy" kata Surya.
"Aaahhhh... so sweet! Pake di UKS lagi berduaan." Sahut Keira.
"Kondisinya ga bagus Keira, kebayang ga kemarin Lisa tu masih syok" kata Chandri. "Trus gimana Lis? Di UKS Willy ada ngomong apa gitu? Mungkin dia minta maaf, atau gimana?"
"Nggak sih, aku ngobatin lukanya, tapi takut liat mukanya, serem banget. Ada memar-memarnya gitu, pas aku mau ngobatin lukanya pake cutton bud. Trus tanganku di pegang di suruh pulang..."
"Oh my god!" kata Novi dengan mata terbelalak seolah tak percaya. "Pegang gitu, tangannya, megang tanganmu oh... Willy so sweet gitu sama qe..."
"Kalian tuh apaan sih!? biasa aja kali, emang sih pas ngeliat matanya agak serem, trus dia pegang tanganku soalnya aku gemeteran pas itu, tapi... Rasanya gimana gitu..." Lisa tersipu malu.
"Ya sudah! Kalo sudah Willy yang deketin kita munduuuurrrr... Eka! udah ga ada kesempatan qe! mundur! sainganmu Willy" kata Edo.
"Diem qe Cungkring! siapa coba yang kuat kalo macarin Lisa? Makannya banyak, orangnya rewel, perutnya isi naga, kalo ga dikasi makan, kita yang dimakan mau qe?" Eka menyahut.
"Beeeeeeh, sekarang aja qe ngomong gitu di depan orangnya, pas kemarin di rumahku, 'kle, manis sekali kalo Lisa ketawa ya...'" Kata Surya membela Edo.
"E! Awas qe! ga gitu nok aku ngomong..." Eka menarik kerah Surya lalu mitingnya, Surya hanya tertawa.
"Cie, cie, ada yang baper nih..." kata Novi, suasana satu kelas yang tadinya tegang menjadi agak cair dengan candaan Novi.
"Lis, kalo qe ada masalah bilang aja! Telfon aku! Atau Surya, Gungde." kata Made yang dari tadi masih tegang.
"86 pak korlap X-4 IPS!" Sahut Lisa sambil Hormat.
***
Jam pelajaran terakhir telah usai, ditandai dengan bunyi bel empat kali. Lisa dan teman-temannya pergi meninggalkan kelas. Sambil berjalan Lisa bercanda dengan Selly, miss sosmed X-4 IPS. Kemudian mereka berpisah di lorong depan LAB Biologi. Dengan langkah ringan Lisa melanjutkan jalannya menuju parkiran.
"Lisa"
Sontak ditolehnya asal suara itu. "Kak Willy." kata Lisa heran. Ia hanya mengira bahwa perjumpaannya dengan Willy berakhir kemarin di UKS.
"Apa kabar?"
"Baik kak." Lisa hanya menjawab seadanya.
"Kamu ga apa-apa kan? terakhir pas kamu ninggalin UKS kamu kelihatan pucat."
"Ga apa kak, mungkin kemarin itu masih shock aja... Kakak gimana? Itu lukanya gimana?” pandangan Lisa terarah pada wajah Willy yang dibalut hensaplast “sorry bukan dokter, jadi belepotan, ga bisa ngobatin luka."
Willy hanya tersenyum mendengar perkataan itu "Setidaknya ga tambah parah, cukup lah..."
Sejenak mereka terdiam "Trus..." Lisa agak canggung dan bingung untuk mencari topik "Ada apa ya, nyari saya?"
"Oh, nggak." Willy terdiam sejenak "Cuma mau minta maaf aja, kemarin kamu terlibat masalah yang saya buat, sama mau bilang makasi aja udah nolongin, oh iya, btw boleh tau FBmu?" dengan cepat Willy mengeluarkan ponselnya dari tasnya. Lalu memasuki laman FBnya.
"Eh, FB saya, Lisa..."
"Lisa yang mana?"