"Lisa apa yang kamu lakukan ke kami itu”
"JAHAT!" Kata Novi dengan nada pelan seolah ingin mencekik.
Mata Keira, Raras, Tika, Maria, dan Teolita tajam memandang Lisa yang hanya melongo melihat mereka.
"Kle, apaan sih kalian, sumpah jijik banget!" Surya membela Lisa.
"Pasukan Cinta yang gagal!" kata Edo, Made, Eka, Gungde dan Gede cuma cekikikan di belakang.
"ADUUUUHHHHH KOK BISSSSAAA!!?" kata Keira gemas, yang dari tadi sepertinya tidak bisa menahan rasa gemasnya "SINI TOPIMU, gara-gara ini kali ya! bawa sini!" Keira mencoba merebut topi itu dari kepala Lisa.
"Keira Apaan sih? Aneh deh..." kata Lisa, jangakuan tangan Keira lebih jauh akhrinya topi itupun terlepas dari kepala Lisa, kemudian Keira menggenakannya.
"Barang ini kusita! demi keamanan Le Min Ho!" Keira menjulurkan lidahnya.
"Keira! Kalo Lisa ga pake topinya makin cantik tau." Kata Vallerie dengan logat bulenya.
"Topi merah penahan pesona." Sahut Asuka.
"Ga habis pikir aja, anak tengil petakilan kayak gini gebetannya MVP..." kata Chandri. "Semoga langgeng ya..."
"Chandri apaan sih? jadian aja nggak! kalian Lebay deh, aku itu cuma makan bareng Willy, itupun di traktir" Kata Lisa.
"Ok, Trus gimana dengan Secret Beach gunung payung?" sahut Novi "Rencana jahat, jalan berduaan keliling Nusa Dua, habis itu makan bareng lagi. Jalan lagi, Jadian deh! Hiks, aku Iri sama kamu Lis, seumur hidup menjomblo."
"Novi apaan sih!? jadian aja nggak! Suer, aku juga seumur hidup menjomblo Nov, tapi nyantai aja tuh! Ngapain ngejar status, Prestasi tuh dikejar!" kata Lisa dengan PD-nya.
"Kleeee, Gayamu Nok!" Sahut Novi "Tau dah Cantik..." Teman-teman hanya tertawa cekikikan.
"Emang aku cantik! Gak pa-pa aku petakilan yang penting sombong!" kata Lisa sambil tersenyum dengan kedua tangan mendekap pipinya.
"Lis, kamu tau Kapak kan?" Wajah Novi kini agak menyeramkan.
"Tau lah, buat motong kayu kan?"
Novi langsung tersenyum sadis "Bukan, buat ditancepin di kepalamu!"
"Ampun bu Suri!!! Aku ga ada rasa kayak gitu, ini murni mumpung ada yang mau bantuin nyari foto-foto bagus di Bali"
"Iya-iya... ya ampun becanda Lis, jadian juga ga apa kali" Kata Novi "Santai aja, kita disini dukung kok, tapi kenapa harus Willy, Hiks! Mati-matian aku latihan basket biar bisa liat kaptennya, dengan mudahnya Lis, qe menghancurkan hatiku...".
"Nov, uda deh, HEH! Keira! kamu apain topiku, itu makenya kebalik, bawa sini!" Lisa jadi Gemas melihat Keira yang terus memainkan Topinya. Keira hanya membalas dengan menjulurkan lidahnya lalu berlari keluar kelas. Lisa pun menyusul Keira dan mereka berlari-lari sepanjang lorong depan. Teman-teman Lisa hanya menggelengkan kepala, melihat Lisa dan Keira seperti menyaksikan anak TK yang berebut mainan.
***
Sore itu matahari masih bersinar terik saat NMAX putih berjalan melintasi jalan di bukit Nusa Dua. Perjalanan lumayan Jauh dari Denpasar, tapi cukup menyenangkan. Lisa sibuk berceloteh sepanjang Jalan, mengomentari apapun yang dia lihat, dari patung-patung yang unik sampai perkelahian anjing liar.
"Di sini Lis, udah sampai kita..." Kata Willy, mereka berdua turun dari motor. Parkiran agak jauh dan mereka harus berjalan kurang lebih beberapa ratus meter.
"Sayang banget ya, di mana-mana sudah mulai dibangun hotel."
"Iya nih, makanya sebelum penuh sebaiknya kita abadikan dulu momentnya" Kata Willy sambil membenarkan posisi helmnya. "Rasanya ada yang kurang dari kamu, topimu ga kamu bawa?"
"Di sita kak! Keira Nyebelin!" Kata Lisa sembari mengeluarkan Kamera fujifilmnya.
"Waduh disita? kenapa?"
"Iya, biar dia lepas dari status jomblo, katanya sih topiku itu jimat keberuntungan biar aku bisa jalan sama kak Willy. Padahal nggak kan kak? Ngerasa kesantet gak kak?"