Suara bising di lantai bawah membangunkannya. Gadis kecil itu penasaran apa yang terjadi. Ia mengintip dari balik pintu kamarnya, tidak ada siapapun. Ia memutuskan untuk mendekat agar bisa mendengar dengan lebih jelas. Ia melihatnya lagi, orang tuanya bertengkar di lantai bawah. Ia mendengarkan dengan saksama. Kedua orang tuanya saling berteriak satu sama lain.
“Kenapa kamu nggak mau jujur ke aku?” Teriak ibunya.
“Kapan aku bohong?” Balas ayahnya yang tidak kalah kencang.
“Jangan pura-pura nggak tahu. Aku sering melihatmu bersama wanita lain. Aku juga melihat pesan-pesan di ponselmu. Kau mau mengelak seperti apa?” Teriak ibunya lagi.
“Lancang sekali kau, beraninya membuka ponselku.”
“Kalau aku tidak melihatnya, kelakuan busukmu tidak akan ketahuan.” Kata ibunya marah.
Plaak.
Terdengar suara tamparan di sana. Gadis itu melihat lebih dekat, ia terkejut. Ayahnya, yang selama ia pikir adalah orang paling baik di dunia, menampar ibunya.
“Anastasya.” Panggil seseorang di belakangnya.
“Kakak?” Gadis yang dipanggil Anastasya itu pun terkejut. “Aku nggak ngapa-ngapain kok kak. Tadi aku tidur, waktu aku bangun ternyata sudah di sini.” Ucap gadis itu.
“Kamu masuk ke kamar dulu ya.” Ujar kakaknya.
“Iya kak.”