Isabella Anastasya dan Alexander Johansson, pengusaha muda pemilik AJ Group, salah satu kerajaan bisnis terbesar di Asia.
Menjadi seorang pengusaha di usia muda memang bukan hal yang mudah. Mereka harus menghadapi berbagai macam tantangan yang ada, terlebih untuk Alex sebagai putra sulung. Mulai dari orang-orang yang ingin merebut kursi mereka, hingga percobaan pembunuhan oleh beberapa oknum.
"Ana! Waktunya makan!" Teriak Alex dari dapur
"Iya kak. Sebentar."
Semua hidangan sudah tersaji di meja makan. Tentu saja Alex yang memasak semua itu. Karena hari ini adalah hari pertama Isabelle pergi ke sekolah.
"Kakak masak apa?"
"Kamu liat aja di meja"
"Wah... tumis kangkung kesukaanku. Makasih kak."
"Iya. Maaf kakak nggak bisa jemput kamu nanti."
"Nggak papa kak"
"Kamu habisin sarapannya, terus kita berangkat."
Alex dan Ana memang sangat bertolak belakang. Alex adalah pribadi yang mandiri, baik, penampilannya pun sangat rapi, terlihat tampan dan mapan. Pacar idaman semua wanita. Sedangkan Isabelle, selalu mendapatkan kasih sayang dari kakaknya, selalu dimanjakan oleh kakaknya walau ia tidak mau. Penampilannya seperti seorang kutu buku, dengan rambut yang selalu dikepang dua dan memakai kacamata.
Di perjalanan menuju sekolah, Alex dan Isabelle sangat menikmati cuaca yang cerah itu. Mereka menyanyikan lagu favorit mereka dan berdansa sesekali.
"Ana." Ucap Alex
"Iya kak?"
"Kakak akan pergi selama sebulan. Kamu nggak keberatan kan ditinggal kakak?"
"Nggak kok kak. Santai aja."
"Ingat! Jangan nerima tamu laki-laki! Pulang sekolah langsung pulang! Terus.."
"Iya..iya kak. Aku ingat semua pesan kakak. Kakak nggak perlu ulangi itu lagi untuk yang kesekian kali. Oke? Lagipula kan ada Frankenstein dan yang lain." Potong Isabelle
"Oke kalau begitu. Tapi harus ya, kamu pakai kacamata itu? Terus rambut dikepang kayak gitu?"
"Nggak papa kak. Kakak tenang aja. Aku nggak keberatan kok. Hehe."
"Oke kita udah sampai." Kata Alex
"Oke kak. Hati-hati di jalan. Bye-bye kak."
****
SMA Nusantara. Dikenal dengan muridnya yang berprestasi, baik dari segi akademik maupun non akademik. Di samping itu, kebanyakan muridnya berasal dari keluarga terpandang dan juga terlihat sangat menawan.
"Kelas 10 IPS 2, mana ya?" Gumam Isabelle
"Oh itu." Ia berjalan menuju kelasnya, banyak orang yang menatapnya. Ia bingung apakah ada yang aneh dengannya.
Seorang guru masuk ke dalam kelas. Bu Silvi namanya, ia adalah guru ekonomi sekaligus wali kelas 10 IPS 2. Bu Silvi menyuruh semua murid memperkenalkan diri mereka masing-masing juga asal mereka.
"Halo nama saya Felicius Vinka dari SMP Taruna"
"Halo nama saya Magnolia Draga dari Central School for Girls."
"Nama saya Jack Lean dari SMP Kusuma Bangsa."
Mereka semua memperkenalkan diri mereka, hingga tibalah giliran Isabelle untuk memperkenalkan diri.
"Halo. Nama saya Isabelle Anastasya. Saya homeschooled. Mohon bantuannya."