Tidak mengerti, mengapa ini semua kembali terjadi. Memori yang dahulu pernah aku lalui bersamanya, kini terulang kembali.
Kuhirup desahnya angin malam yang semakin membuat hidungku bumpet dan sulit membuatku untuk bernapas.
Aku merangkul kedua telapak tanganku, dan sepanjang perjalanan menuju ke hotel, aku terus meniup kedua tanganku tanpa henti, mencoba mendapatkan kehangatan dari tiupan angin yang berasal dari mulutku.
Namun, tiba-tiba, Kiran kemudian berhenti seketika, serta merapatkan sepeda motornya di sisi jalan, dan berbalik melihatku yang duduk di belakangnya.
-
“Kamu kedinginan?, ini pakai jacketku”, Kiran mencoba memberikan jacketnya agar aku kenakan.
“Tidak perlu Kiran, aku tidak apa-apa kok, kamu pakai saja”, aku mencoba menolak tawarannya secara halus.
Karena aku menyadari, jacket tersebut sangat penting untuk Kiran kenakan, dibandingkan diriku.
Mendengar jawaban dariku, Kiran melepas senyum kepadaku, dan memerintahkanku untuk berpegangan dengan erat dipinggangnya.
Aku menuruti perintahnya, dan dengan sigap, Kiran kemudian bersia-siap untuk kembali melanjutkan perjalanan kami yang tertunda menuju ke Hotel.
Namun, ketika diperjalanan, tiba -tiba ponselku bergetar, sesuai dugaanku, ada pesan line dari kekasihku, kak Fadhli
-
“ Hati -hati dijalan ya Alisyah. Entar chat line kakak jika telah sampai di hotel”.
Aku tersenyum bahagia, membaca pesan line darinya dirinya. Tanpa ragu, selanjutnya aku membalas pesan line darinya.
“ Oke deh sayang, selamat belajar.Assalamualaikum”,
Saat aku hendak memasukkan ponselku kedalam tas ranselku, dari belakang tepat sejajar denganku, dengan tatapannya yang tajam dan mengarah kepadaku, sejak tadi, ternyata Blue telah memperhatikanku.
Dia terus menatap tanpa berkedib.
Aku begitu risih, apalagi sembari menyadari jika mataku dan mata Blue saling bertatapan dari arah jauh.
(“Kenapa dia melihatku?”), aku menggerutu sekaligus bertanya kepada hatiku.
Tatapan yang Blue berikan untukku, masih terlihat seperti tatapan yang sama seperti dulu. Tatapan yang menyimpan banyak arti yang tersirat dan sulit untuk diungkapkan maksudnya.
Diperjalan malam yang indah, dihiasi dengan lampu jalanan yang memancarkan cahaya merah -merah kemilauan, dengan diiringi suasana jalan yang ramai penuh akan sepada motor dan mobil yang melintas, aku sungguh menikmati suasana malam ini.
Aku harus berkata jujur, bahwaa suasana ini, adalah suasana malam yang sangat aku rindu. Dalam ingatakanku, jelas membekas, ada banyak kenangan indah yang terjadi diantara aku dan Blue pada tempo dulu. Kenangan yang sangat indah, saat menikmati hangatnya suasana di malam minggu .
#FLASHBACK
-
“Aku akan terus ajak kamu jalan- jalan di setiap malam minggu, sampai kamu benar- benar bosan menikmatinya, Alisyah ”, ucap Blue kepadaku.