My Manipulative Husband

Camille Marion
Chapter #11

11 - Perpisahan

"Sena ...," panggil Aurora lirih saat bertemu dengan Sena di kafe langganan. Wajah Aurora yang cantik itu semula lesu, terlihat lelah, namun menguap seketika begitu melihat wajah pria yang dicintainya. 

Sena menyambut kadatangan Aurora dengan kecupan hangat di pipi. "Hai, Ra," sapanya. "Kamu kok kelihatan lesu," komentarnya sambil menarik kursi untuk Aurora, lalu dia pun duduk kembali di tempatnya.

"Kelihatan yah?" Aurora bertanya balik. "Gimana nggak lesu, Sen. Capek aku. Meski yang ribet urusan ini itu sama wedding organizer mamaku, tapi aku kan juga harus terlibat."

Sena mengangguk paham. 

"Nggak terasa yah, tinggal tiga hari lagi," keluh Aurora. "Seandainya pernikahan itu nggak perlu terjadi ... Duh, aku bener-bener pengen segera selesai semuanya! Harus nunggu beberapa bulan sebelum aku bisa minta cerai dari Luan, baru bisa bebas. Aku harap kamu sabar menunggu yah, Sena ..."

Sena menelan ludah. "Aurora," panggilnya.

"Kamu nggak perlu cemas yah Sen. Aku janji. Aku janji nggak bakal biarkan si Luan sentuh aku. Pegangan tangan aja aku nggak bakal biarkan, apalagi yang lain," ujar Aurora sambil tersenyum. "Meski nanti statusku jadi janda - ih, jelek banget yah turun kasta jadi janda -, tapi yang jelas aku pasti akan tetap suci. Buat kamu," tutur Aurora panjang lebar. Semburat rona merah mewarnai wajahnya saat mengucapkan kalimat terakhir.

Sena masih saja berdiam diri.

"Sena?" panggil Aurora. "Kok diam? Ada masalah?"

Sena menarik nafas panjang. "Aurora, ada yang ingin kubicarakan serius denganmu," katanya.

"Mm?"

Lihat selengkapnya