My Name Is Raka Pratama

Syafina novita sari
Chapter #3

Chapter 3

Senin pagi ini, Sadikah sudah dibuat emosi oleh abangnya.

Buug, bug, bug

"Abaaaang, bangun, udah siaang," teriak Sadikah dari depan kamarnya sambil menggedor-gedorkan pintu.

Raka yang mendengar adiknya berteriak di depan kamarnya hanya diam saja tidak merespon.

"Abang, bangun enggak lo, disuruh bangun, elah, kebo banget sih," omel Sadikah, karena dia kesal dari 15 menit yang lalu dia membangunkan Raka.

"Abaaangg," teriak Sadikah. Raka pun tetap tidak menggubris.

Mamahnya yang mendengar Sadikah teriak-teriak terus jadi pusing karena suaranya yang cempreng langsung naik ke atas, menyusulnya.

"Aduuuh, Sadikah, enggak usah teriak-teriak kali banguninnya, Mamah pusing dengerinnya," omel mamahnya.

"Habisnya kebo banget sih, dibangunin dari tadi," ucap Sadikah kesal, yang langsung turun ke bawah menuju ruang makan.

Mamahnya pun membuka kamar Raka. Dan langsung membangunkan Raka yang masih berbalut dengan selimutnya.

"Raka, Raka, bangun gak, udah jam setengah tujuh, Rakaa bangun," ucap mamahnya, sambil menarik lengan Raka agar bangun.

Raka yang mendengar ucapan mamahnya yang memberitahukan bahwa sudah jam setengah tujuh langsung membuka matanya lebar-lebar.

"Sumpah Mah?" tanya Raka yang langsung menengok ke arah jam dinding.

"Iya," jawab mamahnya, sambil membuka gordeng.

"Oiya, bener," ucap Raka yang lansung mengambil handuk yang tergantung di depan pintu kamar mandinya, dan langsung masuk ke dalam kamar mandi.

Mamahnya pun keluar dari kamar Raka, langsung menuju ruang makan.

***********

10 menit berlalu, Raka yang sudah siap langsung turun ke bawah.

"Mah, Sadikah mana? Udah berangkat?" tanya Raka, sambil meminum jus yang sudah disediakan di gelas.

"Udah, tadi bareng Papah, lagian kamunya susah banget dibangunin," jawab mamahnya sambil mengolesi roti tawar. "Nih, sarapannya," ucap mamahnya sambil memberikan rotinya kepada Raka.

"Makasih Mah, tapi Raka makannya di mobil aja ya," ucap Raka sambil mengambil roti dari dari tangan mamahnya, dan langsung du masukkan ke mulutnya.

"Kamu yakin mau bawa mobil, udah jam segini loh, 15 menit lagi masuk," ucap mamahnya sambiklmelihat jam tangan yang ada di lengannya.

Raka melepaskan roti itu dari mulutnya. "Ya udah deh, enggak jadi, naik motor aja, Assalamu'alaikum," pamit Raka sambil mencium punggung tangan mamahnya, dan langsung mengambil kunci motor dan mengacir ke teras.

Mamahnya yang melihat hanya menggelengkan kepala sambil merapihkan piring kotor yang tersisa.

***********

"Pak, Paaaak, yah," dengus Raka kesal. "Jangan ditutup dulu pak, saya mau masuk," mohon Raka kepada pak Satpam yang bertugas di depan gerbang.

"Tidak bisa, ini sudah telat," ucap pak satpam.

"Pak mohon, ya, Pak, saya mau upacara," mohon Raka sambil memasang wajah kasihannya.

"Tetap tidak bisa, kamu ini sudah telat, ya tunggu saja nanti setelah upacaranya berakhir," jelas pak satpam itu yang langsung oergi ke dalam area sekolah.

"Elah, nyebelin banget," omel Raka kesal. Dia kesal gara-gara semalam dia pulang jam 12 malam karena main ps dengan Randy dan Leo di basecamp nya.

Raka pun menunggu di luar gerbang, sambil dudum di motornya.

30 menit pun berlalu, akhirnya Raka di bolehkan masuk tetapi dia harus menjalankan hukumannya terlebih dahulu.

"Raka lagi, Raka lagi, kenapa sih setiap senin kamu selaluuuu saja telat," omel bu Anti, guru BK yang bawelnya minta ampun. Lihat saja penampilannya juga menor banget, pakai antingnya panjang banget, rambut di sanggul, rok selutut, makeupnya tebal.

"Maaf bu," ucap Raka sambil menunduk. Ya, hari senin inibetulan sekali hanya Raka saja yang telat biasanya sampai 20 orang yang telat, taoi kali ini tumben sekali.

"Maaf, maaf, kamu tuh ya udah cakep, pinter, kapten basket Binus, kenapa harus telat teruss, bisa enggak dikurangi telat mu setiap senin," cerocos bu Anti.

Raka yang mendengarnya pusing, tidak kuat dengan suaranya. Menurutnya lebih baik suaranya Sadikah daripada bu Anti ini.

"Aduuhh Bu, bisa enggak volumenya dikecilin, pusing bu saya dengernya," omel Raka, keceplosan.

Bu Anti mendekatkan wajahnya ke Raka. "Apa kamu bilang? Lariiiiiiiii 20 keliling," suruh bu Anti geram dengan muridnya yang satu ini.

Lihat selengkapnya