“Menang enggak, belagu iya!” Orang tersebut mendesis dan membalas tatapan Alesha tidak kalah sengit. Ia menginjakkan kakinya cukup kuat tepat di pergelangan kaki Alesha yang tadi terkilir.
=========================
“Priiiittttt....!!!”
Seorang wasit sukses meniupkan peluit sebagai tanda kesalahan yang dilakukan dari tim basket putri dari SMA Tunas Bangsa. Ini adalah babak penyisihan untuk tim basket jika ingin melanjutkan ke babak berikutnya. Sebenarnya pertandingan ini rutin diadakan dua kali setahun sebagai pertandingan persahabatan antar-SMA Tunas Bangsa dan Harapan Jaya. Walau pertandingan persahabatan, hadiah dan piala yang telah disiapkan sangat besar nominalnya.
Kartu kuning lagi untuk tim basket SMA Tunas Bangsa karena telah dianggap baru saja melakukan back ball. Pelanggaran ini terjadi karena seorang tim di Tunas Bangsa membawa bola kembali ke daerah pertahanan setelah melewati garis tengah. Ini adalah masa yang sulit untuk mereka. Jika mereka kalah, maka tidak ada perubahan yang berarti selama ini. Bahkan mereka belum pernah mencetak rekor apapun untuk setiap pertandingan yang diadakan. Malu? Itu pasti. Tapi mungkin bukan ke arah itu, perasaan jengkel gemes dan kesal lebih campur aduk. Seperti kali ini. Angka mereka sudah sangat tertinggal jauh, 13-39. Padahal beberapa menit pertandingan akan usai. Sementara sejauh ini mereka sudah mengantongi 3 kartu kuning. Ini rekor memang! Rekor yang buruk!
Penonton pertandingan masih bersorak ramai dan terdengar riuh-rendah. Mereka masih setia menyemangati sekolah mereka dengan gaya dan yel-yel masing-masing. Ada sebuah nama yang tampak dominan diserukan di antara para penonton itu. Yaitu nama Alesha. Nama itulah yang paling sering disebut oleh para supporter SMA Tunas Bangsa.
Alesha adalah sosok gadis berambut panjang dan hitam. Namun kali ini rambut hitamnya ia satukan di atas kepalanya, demi bersahabat dengan jalannya pertandingan. Anak rambutnya yang tergerai di sekitar telinganya masih menari-nari mengikuti alunan kakinya yang berlari di area lapangan basket. Alesha tengah mendrible bola dan bersiap melakukan tembakan ke ring lawan. Namun gerakannya terhambat ketika salah satu tim lawan memotong gerakannya. Manik mata hitamnya seolah berubah setajam elang untuk mengetahui dimana saja posisi timnya. Tidak butuh waktu lama, Alesha melakukan behind the back pass, yaitu mengoper bola dengan cara melemparnya dari belakang ke rekan satu tim dengan tujuan untuk mengelabui lawan.
Bola seharusnya berpindah ke timnya, namun seseorang berlari dan mengambil alih setelah menabrakkan dirinya ke tim Tunas Bangsa. Penglihatan Alesha masih waras, dan itu terjadi bukan karena sebuah ketidaksengajaan. Namun, wasit bahkan tidak menegur dan memberikan peringatan!
Alesha menghampiri rekannya dengan mengulurkan tangannya. Nanda hanya tersenyum getir. Apalagi bersamaan dengan itu, tim lawan berhasil mencetak angka three point dan membuat timnya semakin tertinggal jauh.
Permainan kembali berlangsung dan bola masih berada dalam kuasa tim HJ. Tiara dari tim TB berusaha melakukan blocking kepada lawan saat akan mencetak angka, namun terjadi bola rebound dan moment itu dimanfaatkannya dengan baik. Ia mendapatkan bola pantul yang gagal masuk ke dalam ring saat tim lawannya hendak berusaha mencetak angka. Tiara mendribbling bola dan membawanya ke daerah lawan dan melakukan jump pass. Alesha menerimanya sebagai umpan empuk melakukan alley-oop, yaitu menangkap bola yang dioper dengan melompat kemudian melakukan dunk atau shooting sebelum mendarat.
Seharusnya umpan ini berakhir indah. Atmosfer pertandingan berubah seketika. Terasa kental sekali mendadak supporter terdiam, nafas mereka tercekat sesaat karena tegang dengan hasilnya. Dan sial! Seorang lawan berhasil mem-blocking dengan merebut bola dan merobohkan tubuhnya. Sontak hal itu membuat para supporter berseru dan heboh.
Permainan semakin panas. Alesha terjatuh dengan posisi kakinya terkilir. Sementara itu tim lawan berhasil menggiring bola dengan langkah cepat. Tim Alesha membuat pertahanan, namun sang lawan melemparkan bolanya secara over-head dan menjadi sebuah umpan baik untuk melakukan three point. Bola masuk dengan sempurna dan permainan usai.
Pertandingan basket putri kembali dimenangkan oleh tim lawan. Timnya kalah. Sekali lagi. Dan kembali kalah. Ini aib!! Alesha mencoba bangkit berdiri, sementara sorak sorai di bangku penonton begitu merdu meneriakkan SMA Harapan Jaya yang menjadi pemenangnya. Tim basket lawannya tengah merayakan kemenangan mereka.