Amanda masuk kedalam kantor dan berjalan menuju kebagian HRD.
"Permisi mbak saya mau melamar diperusahaan ini? " ujar Amanda.
"Mana surat lamaran kamu mbak?" tanya Nina HRD
Amanda menyerahkan berkasnya pada Nina.Nina langsung memeriksa nya sebentar lalu menoleh kearah Amanda sambil tersenyum tipis.
"Silahkan anda duduk dulu nona," ucap Nina tersenyum tipis
"Iya Mbak," jawab Amanda dengan singkat
Nina langsung pergi menuju ke ruangan Direktur sambil membawa berkas Amanda.Sementara Amanda duduk diruang tunggu dengan perasaan yang gelisah.
"Aku harap aku bisa diterima diperusahaan ini agar Ibu dan Karina tidak membentakku lagi," batin Amanda.
Sementara Nina kini berada didepan ruangan Direktur.Dia segera mengetuk pintu dengan pelan.. Tok.. Tok.. Tok. Nina membuka pintu lalu masuk kedalam kemudian menutup nya. Dia langsung berjalan menghampiri direkturnya yang tengah fokus pada pekerjaannya.
"Permisi pak Nathan, ini ada berkas dari pelamar diperusahaan kita hari ini," ujar Nina dengan sopan.
"Taruh saja di Meja," ujar Nathan dengan nada datarnya.
Nina langsung menaruh CVnya diatas meja setelah itu dia segera keluar dari ruangan direkturnya itu.
Nathan masih saja fokus dengan laptopnya mengabaikan berkas calon karyawan baru. Beberapa menit kemudian Nathan menoleh dan kini dia langsung mengambilnya lalu memeriksanya.
"Amanda Aurora," gumam Nathan
Nathan mengambil berkasnya lalu membukanya kemudian membacanya dengan teliti.
Setelah itu menaruhnya kembali ke atas meja.Dia mengambil telepon di mejanya lalu menghubungi bagian HRD.