"Aku selalu mempercayai orang lain dengan sebuah harapan di hatiku. Di mana harapan itu hanyalah angan-angan belaka. Orang-orang tidak berubah, mereka hanya tau cara memanfaatkan orang lain demi kepentingan mereka sendiri."
"Tidak ada yang benar-benar bisa dipercaya, termasuk dirimu sendiri."
•••
Dulu, ketika Elena berlatih untuk menjadi peracik racun, ia pernah membaca tentang racun Api Iblis.
Racun itu sangat langka, tidak ada yang pernah bisa meracik racun ini, seolah racun ini datang secara tiba-tiba seperti penyakit.
Tidak seperti racun pada umumnya yang bisa membunuh hanya dalam waktu beberapa jam, racun Api Iblis ini membunuh secara perlahan.
Penderita racun ini akan merasa sangat tersiksa hingga ia merasa tidak ingin hidup lagi.
Racun itu akan bereaksi di tanggal 12 setiap bulan.
Penderita racun ini akan merasakan sakit yang amat sangat pada tubuhnya setiap tanggal 12. Rasa panas akan menjalar mulai dari kulit dan merambat ke pembuluh darah sampai ke jantung lalu menyerang otak. Seiring waktu, racun itu akan semakin menyakitkan hingga benar-benar membunuh penderitanya.
Dulunya Elena percaya bahwa racun Api Iblis ini hanyalah mitos yang diceritakan dalam buku-buku dongeng. Karena memang tidak pernah ada yang bisa meracik racun seperti ini pada zamannya.
Bahkan ia sendiri yang dijuluki Dewi Racun juga tidak bisa meracik racun yang seperti ini.
Elena tidak mengerti, bagaimana bisa racun ini bisa bersarang di dalam tubuh ini. Apakah pemilik tubuh ini dulunya memiliki musuh? Tapi apakah mungkin musuhnya itu bisa meracik racun Api Iblis ini untuk meracuni tubuh ini?
Jika itu benar, berarti musuh pemilik tubuh ini sangat hebat.
Saat ini Elena masih terduduk di lantai, rasa sakitnya mulai memudar, tetapi masih belum hilang. Ia melihat buku harian yang tergeletak di atas kasur.
Secara perlahan, Elena mencoba untuk berdiri. Susah payah ia berjalan mendekati kasur itu. Kakinya gemetar menahan sakit.
Ia mengambil buku harian itu dan menjatuhkan tubuhnya di atas kasur. Elena membuka dan mulai membaca buku itu.
"Karena pekerjaannku sebagai penari sekaligus model yang lumayan terkenal, tentu aku memiliki banyak fans. Namun, tidak berarti aku tidak memiliki haters. Banyak haters yang menggunjingku dan ingin menjatuhkanku, dan sampai sekarang aku tidak tahu apa yang membuat mereka begitu membenciku. Tetapi, di sisi lain aku memutuskan untuk bertahan di dunia hiburan karena ada banyak fans yang ingin kutemui."
Elena membalikkan halaman demi halaman buku itu. Tiba-tiba tangannya berhenti di salah satu halaman. Sebuah kalimat menarik perhatiannya.
"Tubuhku sangat sehat dan jarang sakit, bahkan aku membatasi makanan pengawet. Aku tidak boleh asal makan karena aku harus menjaga tubuhku untuk tetap sehat agar aku bisa menampilkan yang terbaik untuk fansku. Tidak ada yang bisa membuatku sakit bahkan racun sekalipun."
Di sini tertulis tanggal 11, bulan ini.
Ini tepat satu hari sebelum jiwa Elena berpindah.
Dahi Elena berkerut dalam. Pemilik tubuh ini sangat sehat, itu artinya sebelum jiwa Elena berpindah, belum ada racun di dalam tubuh ini.
Tapi kenapa pemilik tubuh ini bisa mati dan jiwa Elena bisa berpindah ke tubuh ini? Lalu kenapa racun ini bisa ada dalam tubuh ini setelah ia berpindah jiwa?
Semakin Elena memikirkannya maka semakin kusut pula otaknya. Gadis itu melempar buku harian itu secara sembarangan dan berbaring.