“KANAAAAA!!!"
Seorang gadis berambut sebahu dengan mata hitam yang jernih mengangkat kepalanya untuk menemukan suara yang memanggilnya. Kana, atau nama lengkapnya Kanaya Latifa Putri menatap gadis berambut panjang yang berlari ke bangkunya dengan wajah riang dan langsung memeluknya.
“KANAAAA…. GUE AKHIRNYA JADIAN SAMA YUTAAA!!” Pekik Mikha pada Kana.
Kana melebarkan matanya dan melepaskan pelukan erat Mikha untuk melihat ekspresi sahabatnya. “Beneran??
Mikha mengangguk. “Tadi Yuta nembak gue pas gue baru balik dari perpus. Huhuhu akhirnya Kana, 2 tahun gue PDKT dikasih kepastian juga.
Kana tersenyum lebar. “Selamat Mikhaaaa semoga langgeng ya sampai pernikahan.
“Ih lo mikirnya kejauhan, tapi gue aminin deh!”
Kana tertawa, merasa bahagia untuk sahabatnya. Ia tahu sekali bagaimana Mikha sudah naksir dengan Yuta anak kelas IPS yang juga ketua eskul karate. Dengan dorongannya, Mikha akhirnya memberanikan diri melakukan pendekatan dengan pria itu dan sabar tidak diberi kepastian selama 2 tahun. Dan akhirnya kesabarannya memberikan hasil, akhirnya Mikha dan Yuta resmi menjadi pasangan kekasih.
“Jangan lupa ya traktirannya.”
“Tenang, nanti pulang sekolah gue sama Yuta mau traktir lo makan di café sunrise.”
“Woow.. di sana kan mahal, gue aja mau makan di sana harus nunggu transferan Papa awal bulan.”
“Lo lupa ya kan ada Yuta,” ujar Mikha sambil mengedipkan mata.
…
Bel sekolah berbunyi dengan nyaring, para siswa dengan semangat membereskan buku pelajarannya. Kana sendiri lebih memilih menyelesaikan tugasnya dibandingkan membawa tugasnya pulang ke kosan.
“Kan, Yuta udah nungguin! Udah selesain nanti aja orang itu tugas dijadiin PR.” Ujar Mikha tidak sabaran.
“Tanggung ini sebaris lagi, gue mau selesaiin komik yang baru gue beli kemarin soalnya, jadi segala tugas harus selesai sekarang.”
“Aduh lo lebay banget ih! Kasian Yuta kalau nungguin lama huhuhu”
“5 menit kok.”
Tahu tidak bisa mengalahkan kekeraskepalaan sahabatnya, Mikha akhirnya memilih untuk duduk di samping Kana. Di kelas hanya tersisa 5 murid perempuan termasuk dirinya dan Kana.
“Eh, si Tami tuh! Dia dijemput sama Doni, mereka jadian ya?” tanya Mikha.
Kana hanya melirik sekilas dan kembali menulis.
“Gue baru nyadar, murid kelas kita hampir semuanya udah punya pacar ya walaupun ada beberapa yang jomblo, termasuk lo.”
“Sombongnyaaa mentang-mentang udah punya pacar.”
Mikha tertawa. “Kapan lagi gue bisa sombong sama lo? Cantik, pinter, populer pasti lo lebih unggul. Tapi soal cinta…setidaknya gue unggul.” Bangga Mikha.