My Soda Pop

Ropha Locera
Chapter #3

2. Wajah Baru atau Lama (?)

Setelah menyiapkan semua minuman dan pesanan, dia beranjak kembali ke rumah dengan sepeda, dan bergegas mengganti baju sekolah, lalu bersiap ke sekolah menengah atas Haesong.

Kelas 2-3 riuh seperti biasa sebelum bel masuk. Suara tawa, obrolan tentan drama terbaru, hingga rebutan makan ringan memenuhi udara. Namun, ketika bunyi bel berdering, suasana perlahan mereda. Pintu kelas terbuka, Ibu Song, Wali Kelas mereka masuk bersama dengan seorang murid laki-laki, murid baru.

Seragamnya yang baru disetrika tadi pagi, dasi biru terikat lurus, dan sepatu putihnya yang belum ternoda. Dia tidak tampak seperti K-POP boy groups, tapi justru aura dingin membuat orang-orang sulit melepaskan pandangan.

Bahkan sebelum Bu Song berbicara, beberapa murid sudah berbisik.

"Eh, mirip banget sama ..."

"Astaga, bercanda! Dia kayak ..."

Bisikan terputus saat Bu Song menepuk meja depan. "Perhatian, anak-anak. Hari ini kita kedatangan siswa pindahan. Silahkan perkenalkan dirimu."

"Namaku Hwang Dohyuk."

Kelas seketika gaduh. Nama itu saja sudah cukup untuk memicu bisikan baru.

"Hwang?!" Seorang murid menunduk ke temannya

"Astaga, jangan bilang kalau dia ..."

"Iya, benar! Apa dia kembarannya Dohyun?"

"Bisa jadi ..."

Beberapa murid lama yang dulu dekat dengan Dohyun saling berpandangan tegang. Bahkan Park Jaeho, yang pernah menjadi sumber masalah bagi Dohyun, terlihat paling kaget sejak dia masuk tadi.

Sementara itu, Harin masih membeku di kursinya. Tangannya menggenggam erat buku catatan yang barusan dikeluarkan dari laci. Tubuhnya menolak percaya dengan apa yang dilihat mata.

"Kenapa dia di sini?" Pikirnya kalut.

"Silahkan duduk di bangku kosong dekat jendela itu," ujar Ibu Song menenangkan suasana.

Seketika kelas kembali ribut.

"Bukankah itu tempatnya Dohyun?" Bisik Seohyun, sahabat dekat Harin, dengan wajah sendu.

Harin menoleh sekilas ke kursi kosong itu, yang dulunya selalu ditempati Dohyun.

Seohyun menghela napas pelan, "seandainya Dohyun masih ada, mungkin tempat itu tidak diduduki sama dia." Tidak ada balasan dari mulut Harin, hanya diam.

Pelajaran dimulai, tapi kelas tidak bisa sepenuhnya fokus. Semua masih mencuri pandang ke murid baru. Namun biar begitu, Dohyuk sama sekali tidak gugup. Bahkan mampu menjawab beberapa pertanyaan sulit dari Bu Song, membuat beberapa murid saling pandang— antara merinding atau kagum.

"Lim Harin!" Panggil Bu Song, yang sudah tidak bisa mentolerir sikap Harin. Dia terperangah. "Jelaskan apa yang terjadi ketika Natrium dan Clorin bertemu?"

Harin tersentak panik. Otaknya kosong. "Ehm ... mereka ... bersatu, " jawab Harin, gugup sambil menutup wajah dengan buku.

Tawa pecah.

Pipinya berubah panas, rasanya ingin lenyap begitu saja. Tapi ketika dia melirik ke arah Dohyuk, wajahnya tetap datar. Sekali lagi sama persis dengan Dohyun.

Bel istirahat akhirnya berbunyi, sebagian siswa langsung berhamburan ke luar. Beberapa tetap di bangku, sibuk bercerita seputar dunia mereka bersama para sahabat dari kelas yang berbeda.

Harin menunggu sebentar sebelum akhirnya pergi mendekati Dohyuk

"Kita bertemu lagi," katanya pelan.

Dia memberi pandangan singkat, lalu bangkit berdiri. "Aku tidak merasa pernah bertemu denganmu." Lalu berjalan pergi, tanpa menghiraukan Harin lagi.

Harin terdiam, dadanya terasa sesak. "Wah! Dia pasti sengaja," geramnya lirih.

Seohyun yang sedari tadi memperhatikan, menepuk bahunya. "Harin ... Dia bukan Dohyun. Jangan disamakan."

Harin tidak menjawab. Pandangannya tetap tertuju pada punggung Dohyun yang semakin jauh.

***

Lihat selengkapnya