"Apa?"
"Gimana?" tanyaku.
"Tapi aku ... hmm ... tapi ...."
Aku mengacak-ngacak rambutnya, tawaku pecah seketika. Wanita di depanku masih dengan wajah tegangnya namun kini dia memajukan sedikit bibirnya.
"Aku bercanda, kamar biasa kan?" tanyaku.
"Iya, Mas," tak ada senyumnya, kini hanya wajah sendunya. Aku menyerahkan kunci biasanya.
"Kenapa setiap aku kesini kamu terus yang jaga?" tanyanya.
"Emang salahnya apa kalau aku kerja di jam yang sama?" tanyaku balik.
"Sudah ya, Mas."
"Have fun ya!" kataku.
Dia membelakangiku sambil mengangkat jempolnya.
'Belum saatnya' batinku.
***
"Dek, temen kamu Shiva itu kesehariannya gimana?" tanyaku kepada adikku.
"Isshhh ... masa Kakak suka sama Shiva sih?" katanya.