Dua tahun lamanya aku bersama Tirta, susah senang ya sama dia. Dan sampai saat ini, kita masih belum menghadapi pertengkaran pertengkaran hebat yang mengacu rusaknya rumah tangga. Kalaupun bertengkar, ya cekcok biasa.
Kecuali hari ini. Hari yang menjadi awal mula pernikahan kita seperti diterjang badai.
Mama datang ke rumah, ingin tinggal untuk beberapa hari ke depan. Aku menyambutnya senang, tapi mama malah acuh.
Sikap mama yang selalu aku herankan sampai sekarang. Selalu acuh dan tidak peduli dengan adanya aku. Kenapa?
Hari ini semua terjawab.
Waktu sarapan telah tiba, tapi mama dan Tirta nggak ada. Akhirnya aku cari hingga ke loteng belakang, ternyata keduanya ada di depan gudang. Kayaknya keduanya sedang bicara soal serius, sampai ngotot ngototan gitu.
“Liat deh sekarang, kamu masih belum punya anak kan?" Itu bukan suara Tirta, tapi suara mamanya.
"Kita masih enjoy Ma," Tirta selalu santai.