"Kamu baca buku apa Sayang?" Suara Tirta mengagetkan aku. Ucapan mama kemarin membuat aku sering ngelamun.
Bukan cuma ngelamun, tapi sedikit sensi juga ke Tirta. Biasanya setiap malam aku check ruang kerjanya, ngompreng sedikit untuk segera beristirahat dan segera menghentikan pekerjaan. Tapi tidak untuk kemarin malam. Aku nggak mengunjungi ruangan Tirta, dan langsung tidur tanpa menunggunya.
"Biasa, majalah." ucapku sambil tersenyum.
Tirta mengangguk lalu duduk berjongkok sehingga tatapan kami beradu. "Kamu ada masalah ya?"
Tirta sadar perubahan sikapku, tapi aku menggeleng sambil tersenyum kecil. "Kayak aku ada masalah terus ditanyain gitu."
Ia terkekeh, "Aku baru tau aja, IQ kamu tinggi banget sampai bisa baca buku kebalik." Kemudian ia membalik buku di meja yang membuat aku tersenyum malu. "Poohstick yuk! Seru deh kayaknya."
Poohstick itu olahraga asal Inggris yang sering dichampionkan.
Kemudian dia membawaku ke desa yang agak jauh dari kota. "Harus banget ya jauh-jauh gini? Cuma main poohstick loh Mas. Jembatan sungai deket kota ada."
Ia tertawa kecil, "Aku kangen romantisan, kamu kok komen gitu sih?"
Aku menggeleng, "Di kamar ya juga bisa."
"Fix, nanti malam jatah." Semangat banget jawabnya.
Aku tertawa, "Udah ayo. Poohsticknya no cheating ya."
Ia memberiku potongan rantai yang dipetik di pohon sekitar. Biasanya ada stick khusus, tapi berhubung kita nggak punya, ya pakai yang ada saja.
Olahraga ini rulesnya stick diturunkan ke sungai dan nggak boleh dilempar. Dilempar ya didisk. Kalau aku jatuhkan stick di jembatan kanan, maka stick yang lebih dulu sampai ke hilir sungai jembatan kiri dinyatakan menang.
Poohstick nggak cuma dipakai olahraga, game juga bisa. Lebih seru kalau bareng bareng, karena waktu stick pertama muncul, hebohnya bakal luar biasa. Kalau nggak percaya, coba aja googling keseruan olimpiade poohstick di Inggris.
"Nggak nggak, curang! Kamu lempar kan? Disk Mas!" Aku bantah Tirta yang melempar stick dengan keras, karena sebelum sebelumnya stick ku lebih sering terlihat lebih dahulu.
Tirta tertawa sambil meledekku kalah, "Udah deh aku capek."
Kalau di lomba, kita itu nggak bisa menuntut untuk menang. Tapi jangan lupa, kita bisa mengakalinya. Gamers said, 4X. Explore, expand, exploit, and exterminate[1].