My Truly Destiny

Vina Marlina
Chapter #7

Sarah's First Love


Di XI IPA 4, Sarah Husna Amalia sedang dilanda galau yang akut. Sebisa mungkin ia mencoba memungkiri perasaan terpendamnya, tapi selalu gagal total. Benaknya tetap mengingat satu nama.

 Abichandra. Cinta pertamanya semenjak SMP kelas IX.

Berat, Sarah menghela napas. Menyesali kelabilan dirinya karena belum sanggup meneladani sang KETOS yang berprinsip dan visioner. Untuk ukuran remaja, tingkat kedewasaan cowok itu di atas rata-rata—bukan sekadar ganteng dan pintar semata. Itulah alasan Sarah mencintainya diam-diam. Abichandra itu begitu sempurna.

Tanpa bisa dicegah, angan Sarah melayang-layang ke masa SMP.

"Rokok, Bi?" Andi, anak cowok bertubuh cungkring yang selalu jadi biang keonaran dan tukang bolos di kelas, menyodorkan sebatang rokok pada Abichandra. Saat itu mereka sedang kerja kelompok tugas PKK membuat bolu panggang di rumah Sarah.

Tuti, teman sebangku Sarah menutup hidungnya. Dasar tak tahu adat, merokok di rumah orang, masih berseragam SMP pula. Ia mengibas-ngibas asap rokok berulang-ulang, khawatir Ibu Sarah pulang dari pengajian.

"Aku enggak merokok, Di," Abichandra mengembalikan rokoknya ke tangan Andi. Tanpa gengsi, dia ikut membantu mengocok adonan bolu pakai pengocok manual milik ibu Sarah. Tekun sekali dia mengocok adonan hingga berbuih dan mengental.

Sarah terpukau. "Kamu biasa bikin kue, Bi?" tanyanya sambil mengoleskan mentega di atas loyang.

"Kadang-kadang, kalau lagi bantu Mama," Abichandra tersenyum, sorot matanya serius mengolah adonan. Fokus dan penuh kesungguhan.

Sarah saja yang cewek tak begitu-begitu amat. Tiba-tiba, ia terbatuk-batuk. Tuti juga sama. Asap rokok Andi sudah menguar cepat menjalari rumah kecil Sarah. Efeknya bikin sesak dan mata perih.

Abichandra tak tinggal diam, disuruhnya Andi pergi. "Di, mending kamu rokoknya di luar. Kasihan Sarah sama Tuti!" ujarnya tegas.

Sarah merekam kejadian itu baik-baik dalam kepalanya. Gentleman and friendly!

Di momen lainnya...

"Bi, menurut kamu mana yang lebih cantik? Si Siti atawa Mona? Eh ketang jangan mau sama Mona, dia mah pacarnya banyak," Tanpa sengaja Sarah mendengar 'rumpian' ala cowok di masa jeda olahraga di pinggir lapangan.

"Aku mau ke sana dulu," Daripada mesti ghibahin orang, Abichandra memilih menjauhi teman-temannya.

Benak Sarah mencatat hal ini juga. No gossip!

Di waktu yang lain, Sarah pernah melihat Abichandra terburu-buru memasuki mushola di jam istirahat. Sendirian saja ngendon di sana sampai bel berdentang kembali. Religious!

Lihat selengkapnya