My Twenty

qwerty
Chapter #9

Curug Bellarosa

Karena ku lihat mereka masih sibuk bermain game, maka aku segera pergi kedapur untuk mengambil beberapa cemilan dan minuman, setelah itu aku pergi kek kak Beryl untuk memintanya membantu memasangkan sepatuku, sebenarnya aku bisa saja memasangnya sendiri tapi itu pasti akan sangat melelahkan dan memakan waktu yang lama.

“Udah nih” ucap kak Beryl

“Makasih kak” jawabku sambil mencium pipinya

“Lo gak pakai jaket Ra” tanya kak Gibran

“Gak ka, Gaga bilang nanti juga gak bakalan dingin kok” jawabku

“Iya juga sih kita kan gak sampai malem juga disitu” balas kak Adi

“Tim noob, main classic aja kalah bego” seru kak Adi tiba-tiba dengan raut wajah sedikit kesal.

“Santai bro, mending kita jalan sekarang aja yuk” ajak kak Gibran sambil menepuk nepuk pundak kak Adi,

“Siapa yang nyetir nih?” tanya Bagas

“Gua aja” jawab kak Gibran

“Oke gua duduk depan ya takut ngantuk gua kalau deket-deket Beryl” sambung kak Adi

“Bhaha sialan lo” jawab kak Beryl

Lalu kita masuk kedalam mobil, kak Gibran duduk didepan tentu saja karena dia yang mengemudi hari ini sedangkan kak Adi duduk disamping kak Gibran, kemudian aku, kak Beryl, dan Bagas duduk di kursi tengah, aku duduk ditengah tengah antara kak Beryl dan Bagas, untung saja diantara kita tidak ada yang gendut jadi kita tidak terlalu berdesak desakan didalam mobil.

“Kak nanti kira-kira lewatin supermarket gak” tanyaku kepada kak Gibran

“Hmm bentar gua cek map dulu, ngelewatin Ra lo mau mampir?” tanya kak Gibran

“Iya, nanti mampir kesana bentar ya kak” jawabku

“Oke siap princess” balas kak Gibran

Sepanjang perjalan kami tidak banyak mengobrol karena kami asik menyanyikan lagu yang diputar oleh kak Adi secara bersama-sama, dan tidak terasa kami sudah sampai di supermarket, setelah kak Gibran memarkirkan mobil, aku menanyakan kepada mereka apakah ada yang mau menitip sesuatu, dan setelah mencatat pesanan mereka aku pergi berbelanja ditemani Bagas.

Sesampainya didalam aku dan Bagas langsung berpencar agar lebih cepat mencari barang yang kami inginkan, setelah memastikan bahwa semua daftar belanjaanya sudah terbeli aku pergi mencari Bagas dan ternyata dia sedang asik mengobrol dengan perempuan lain, rupanya dia sedang menggoda perempuan baru lagi.

Karena malas ikut campur masalah percintaannya maka aku pun pergi melewatinya sambil bermain handphone dan berpura pura tidak melihatnya. Saat aku melewatinya pun dia tidak menegurku sama sekali dan tetap asik mengobrol dengan wanita itu, akhirnya aku memutuskan untuk pergi membayar duluan dikasir.

Lihat selengkapnya