"Semua ini salah mereka yang selalu berkhianat."
🖤🖤🖤
Bel pulang sekolah telah berbunyi dan itu menandakan bahwa para siswa dan siswi harus segera kembali ke rumah mereka masing-masing. Dan sekarang Aurel sedang berada di parkiran untuk menunggu Bastian.
Beberapa saat kemudian Bastian datang bersama dengan gengnya. Daniel menatap Aurel dengan heran. Yang ditatap pun menatapnya balik namun dengan tatapan kebencian.
"Guys, nanti kumpul yuk." Ajak Ethan saat sudah berada di parkiran. Bastian dan Daniel pun seketika langsung melihat ke arah Ethan.
"Dimana?" Tanya Bastian kepada kedua temannya itu. Mereka bertiga tampak memikirkan tempat untuk berkumpul.
"Rumah lo aja Bas. Biasanya juga disitu." Ujar Ethan kepada Bastian. Daniel pun ikut menyetujui perkataan Ethan. Mau, tidak mau Bastian ikut menyetujuinya.
"Mau kapan? Sekarang?" Bastian bertanya kepada kedua temannya tersebut. Dan kedua temannya mengangguk menyetujui perkataan Bastian.
"Buruan!" Satu kata tiba-tiba saja terlontarkan dari mulut Aurel. Dan itu membuat ketiga laki-laki tersebut mengalihkan perhatian. Aurel menatap ketiga laki-laki dihadapannya dengan tajam.
"Yaudah ayo, pakai helmnya." Perintah Bastian kepada Aurel. Aurel pun segera mengenakan helm karena ia tidak ingin berlama-lama.
"Lo mau anterin dia dulu?" Tanya Ethan yang bingung dengan adegan dihadapannya.
"Ke rumah gua, Ayo buruan!" Ujar Bastian yang sudah menaiki motornya dan di belakangnya terdapat Aurel yang sudah siap. Bastian pun menjalankan motornya menuju rumahnya.
Melihat Bastian sudah pergi, kedua temannya itu pun segera menaiki motornya dan menjalankan motornya menuju rumah Bastian. Di dalam benak Daniel, dia masih terheran-heran dengan Aurel.
Beberapa saat kemudian, mereka berempat telah sampai di rumah Bastian. Bastian pun memasuki rumahnya disusul Aurel dan setelah itu kedua temannya. Daniel tampak bingung dengan keberadaan Aurel. Pasalnya untuk apa Aurel berada di rumah Bastian.
Saat ini mereka bertiga sudah berada di dalam kamar Bastian yang bernuansa abu-abu. Mereka duduk lesehan di karpet dan terdapat beberapa snack yang sudah Bastian bawa dari dapurnya.
"Bas, Aurel siapa lo?" Ethan bertanya kepada Bastian karena sedaritadi di sekolah dia sudah sangat penasaran dengan kedekatan Bastian dan Aurel.
"Jangan-jangan pacar lo ya?" Ethan menebak-nebak dengan asal. Dan tiba-tiba saja dia dilempari dengan bantal.
"Sembarangan lo!" Bastian melempar bantal kearah Ethan dan tepat pada sasaran. Daniel sedaritadi hanya diam, mungkin dia juga ikut penasaran.
"Aurel siapa lo? Jangan sok misterius." Ethan kembali berucap. Sepertinya jika Ethan penasaran, dia akan sangat bawel seperti saat ini. Bastian ditanyakan pertanyaan yang sama oleh Ethan.
"Sepupu." Satu kata yang keluar dari mulut Bastian mampu membuat Ethan dan Daniel terkejut dan tidak percaya dengan perkataan Bastian.
"Gila, serius lo?" Mata Daniel membulat tidak percaya, sedangkan Bastian hanya pasrah jika akan ditanya banyak hal lagi oleh kedua temannya.
"Beda banget, gue agak gk percaya." Ucap Ethan seraya membandingkan antara Bastian dan Aurel. Pasalnya Bastian adalah cowok yang sangat humoris dan selalu ceria. Berbeda dengan Aurel yang selalu diam, bahkan berbicara saja jarang.
"Kalau gak percaya sih gapapa." Ucap Bastian menanggapi perkataan Ethan. Bastian mengakui bahwa dirinya memang sangat berbeda dengan sepupunya itu.
"Btw, kok dia tinggal di rumah lo? Gak punya rumah?" Daniel dengan santainya bertanya kepada Bastian. Dan tepat pada saat itu Aurel datang ke kamar Bastian sambil membawakan minuman untuk Bastian dan teman-temannya.