Mysterious Girl

cia
Chapter #5

Teror

"Membalaskan dendam memang bukan yang terbaik, tetapi setidaknya itu yang bisa dilakukan untuk dia."

🖤🖤🖤

Kini jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Kedua teman Bastian sudah pulang ke rumah masing-masing tetapi berbeda dengan Aurel. Sampai saat ini dia belum kembali.

Bastian sedaritadi menelpon Aurel namun tidak diangkat oleh Aurel. Kedua orang tua Bastian yang sudah pulang ikut khawatir. Mereka semua takut terjadi sesuatu terhadap Aurel.

Pasalnya setiap Bastian mengingat perkataan Daniel kepada Aurel membuatnya berpikir yang negatif. Dia takut terjadi sesuatu kepada Aurel.

Beberapa saat kemudian, pintu rumah terbuka dan menampilkan seorang gadis yang berjalan dengan lesu dan berpenampilan acak-acakan.

"Astaga Aurel! Kamu kenapa?" Cindy, wanita paruh baya yang merupakan sang ibunda Bastian dan tantenya Aurel. Cindy langsung menghampiri Aurel.

"Lo darimana aja sih?! Bikin orang khawatir aja!" Bentak Bastian yang kesal dengan Aurel karena pulang malam.

"Bastian, udah jangan dimarahin. Vin kamu bantuin aku, anter Aurel ke kamar." Cindy menyuduh Kelvin untuk membawa Aurel ke kamarnya.

"Yaudah iya." Kelvin, pria gagah yang merupakan ayah dari Bastian. Aurel sedaritadi hanya diam karena dia sudah lelah. Dan tiba-tiba saja Aurel terjatuh dan membuat mereka semua khawatir.

"AURELL!!!" Teriak mereka bertiga secara bersamaan dan langsung membawa Aurel ke kamarnya. Saat sudah di kamar, Cindy segera memeriksa Aurel.

"Badannya panas banget." Ucap Cindy setelah memegang dahi Aurel.

"Aku ambil kompresan ya mah." Bastian langsung meninggalkan kamar Aurel dan berlari mengambil kompresan.

"Kenapa kamu jadi gini sih rel." Ucap Cindy seraya mengelus kepala Aurel.

"Ini mah, kompresannya." Ucap Bastian sambil memberikan kompresan tersebut. Cindy langsung menerimanya.

"Yan, si Aurel habis darimana sih? Kok pulang-pulang kayak gini." Tanya Kelvin kepada Bastian. Bastian menelan ludahnya dengan susah.

"Biasa yah." Ucap Bastian seadanya.

"Ya kemana? Ayah gak tau Aurel biasanya kemana." Kelvin kembali bertanya dan membuat Bastian bingung harus menjawab apa.

"Gak tau, Aurel bilangnya gitu." Bastian menjawab sambil menggaruk tekuknya yang tidak gatal.

"Kalian berdua istirahat aja, biar mama yang jaga Aurel." Ucap Cindy kepada dua lelaki yang sedaritadi hanya memperhatikan tanpa berniat untuk membantu.

"Yaudah aku ke kamar duluan." Ucap Kelvin sambil berjalan pergi meninggalkan kamar Aurel.

"Kamu juga sana ke kamar." Ucap Cindy kepada Bastian.

"Aku aja yang jagain Aurel mah." Ucap Bastian kepada sang ibundanya.

"Udah gapapa, besok kamu sekolah." Cindy menolak Bastian dan tetap menyuruh Bastian untuk pergi ke kamarnya.

"Udah biar aku aja. Mending mama ke kamar temenin ayah. Biar ayah gak sendirian." Ucap Bastian yang langsung merangkul Cindy dan mengajaknya untuk menuju kamarnya.

Lihat selengkapnya