MYSTERIOUS ROMANCE

Liemey Iviane
Chapter #1

Awal pertemuan kami

People fall in love in mysterious ways, maybe just the touch of a hand. Oh, me i fall in love with you every single day. And i just wanna tell you i am. –Ed Sheeran. Thingking out Loud.

Lirik itu yang masih mengiang di telinga saat jalan romansa kehidupanku berubah jadi hal yang benar-benar misterius. Bukan hanya cara kami bertemu, tetapi dia dan dunianya, aku yang mencarinya. Dan Romansa percintaan kami yang tidak biasa.

MYSTERIOUS ROMANCE

***

Di pinggir trotoar. Aku pertama kali bertemu dengannya di sana. Seorang gadis berkulit putih, nampak seperti orang asia pada umumnya. Rambutnya dikuncir, menyisakan ujung yang melengkung. Kurasa panjangnya sebahu waktu itu. Ia menggunakan masker scuba hitam. Kontras dengan kulit wajahnya yang putih dan mulus. Tak berponi, hanya beberapa untaian rambut yang terjatuh ke pipi dan samping telinga. Lolos tak terikat dengan karet rambut.

Ia berdiri dengan gelisah. Memasukan tangan ke dalam jacket hoodie. Tubuhnya mungil. Dari gelagatnya yang melihat ke arah jalan dua arah, kiri dan kanan. Sepertinya sedang menunggu taksi. Entah kenapa gadis itu begitu menarik perhatianku. Mungkin matanya. Atau perangainya yang santai. Sepatu kets putih berlayer tosca. Celana jeans dan jacket yang kebesaran. Entahlah yang mana.

Aneh. Beberapa taksi lewat. Tak ada yang diberhentikannya. Aku berjalan maju, ingin melihatnya semakin dekat. Tertarik begitu saja. Padahal aku sedang tidak mau berurusan dengan wanita. Tesisku saja sudah merepotkan. Ngomong-ngomong, gayaku santai hari ini, dengan headset tak terpakai, mengalung di leher. Baju polo putih dan jeans. Juga ransel dan kets.

Kuamati dia. Dari sebagian hidung dan mata. Dia terlihat manis. Seperti artis kpop yang tiba di bandara. Dengan masker hitam. Hal yang sering ditunjukkan adik perempuanku, Selia, kalau ada konser dari mereka. Ia akan berseru, ‘they here! They here! Omg!’ dan teriakan lain yang memekikkan telinga.

“Namaku Leena, jika kau ingin tahu.”

“Heuh?”

Dia berucap. Tiba-tiba. Memecah lamunanku. Aku mengedipkan mata. Memandang ke belakang, ke kiri dan kanan. Hanya ada seorang ibu yang menggandeng anak. Posisinya jauh. Juga paman yang sedang kepanasan sambil meminum air mineral dalam kemasan botol.

“Aku sedang bicara padamu,” ucapnya lagi. Sepertinya dia melihat aku bingung.

Lihat selengkapnya