Di jantung kerajaan Eldoria, di mana hutan lebat melindungi rahasia yang tak tersentuh dan pegunungan menjulang seolah menjaga takdir yang telah ditetapkan, hidup dua wanita yang seolah terikat oleh benang takdir yang tak terlihat. Belladonna Aureliana dan Datura Selene, dua nama yang menggema dalam legenda, seperti bunga yang memikat dengan keelokannya, namun menyimpan racun yang mematikan.
Belladonna Aureliana, perempuan dengan rambut hitam legam dan mata ungu gelap, berjalan di antara kehidupan dan kematian dengan tangan yang lihai meracik ramuan. Ia dikenal sebagai penyembuh, tetapi juga ditakuti sebagai peracik racun. Di balik dinding rumahnya yang tersembunyi di tepian hutan, ia meracik harapan sekaligus ketakutan, tak pernah yakin apakah dirinya adalah berkat atau kutukan bagi dunia ini.
Di sisi lain, Datura Selene berdiri di puncak menara yang menjulang tinggi di jantung hutan gelap. Rambutnya seputih cahaya bulan, matanya biru berkilau seperti bintang yang berpendar di malam tanpa akhir. Ia adalah penyihir yang memahami kekuatan tanaman beracun lebih dari siapa pun. Namun, dalam keheningan menaranya, ia merasakan kehampaan yang tak bisa diusir, kesepian yang mencekik seperti akar yang melilit rapat. Datura tak sekadar menguasai sihir; ia adalah bagian dari sihir itu sendiri, terikat pada bunga yang namanya ia sandang—bunga yang mampu memberi hidup, tetapi juga merenggutnya dalam sekejap.
Ketika wabah mematikan menyapu Eldoria, Belladonna mendengar bisikan tentang bunga Datura—bunga yang dapat menyembuhkan sekaligus menghancurkan. Dalam keputusasaannya, ia mencari menara Datura, berharap wanita itu akan memberinya apa yang ia butuhkan untuk menyelamatkan kerajaan. Namun, di bawah sinar bulan yang merayapi dinding batu menara, ketika Belladonna dan Datura berdiri berhadapan untuk pertama kalinya, mereka menyadari sesuatu yang lebih dalam daripada sekadar takdir: mereka adalah cermin bagi satu sama lain.
"Aku membutuhkan bunga Datura," ujar Belladonna dengan suara bergetar. "Wabah ini... aku harus menghentikannya."
Datura memandangnya lama sebelum menjawab, "Bunga ini bukan hanya penyembuh, tetapi juga pembawa kehancuran. Jika kau tak cukup kuat, kau akan kehilangan lebih dari yang bisa kau bayangkan."
Belladonna tahu ia sedang menatap takdirnya sendiri, sebuah jalan yang hanya memiliki dua ujung, antara keselamatan atau kehancuran. Dengan tangan gemetar, ia menerima bunga itu dari Datura, tak menyadari bahwa keputusannya akan membawa Eldoria pada babak terakhirnya yang paling mengerikan.