“Arya, kamu sudah lihat berita pagi ini?” Siska masuk ke ruang kerja Arya dengan membawa koran di tangannya, menampilkan layar penuh berita utama dari berbagai media. "Proyek kita sedang jadi pembicaraan hangat di mana-mana."
Arya yang sedang meninjau laporan teknis, segera menoleh dengan alis terangkat. “Berita apa kali ini, Kak? Baik atau buruk?”
Siska menyerahkan koran itu pada Arya. “Campur aduk. Ada yang memuji kita karena berhasil memperbaiki pesawat setelah kegagalan pertama, tapi ada juga yang mengkritik keras soal anggaran dan waktu yang kita habiskan.”
Arya mengambil koran itu dan mulai membaca tajuk-tajuk berita yang terpampang di sana “Proyek N250: Bukti Kemampuan Indonesia?” tertulis di salah satu headline, sedangkan di bawahnya terpampang artikel yang lebih kritis: “Anggaran Bengkak, Hasil Belum Memadai: Apakah N250 Akan Sukses?”
Perasaan Arya bercampur aduk saat membaca artikel-artikel itu. Setelah kesuksesan uji coba kedua, timnya bekerja tanpa henti untuk memastikan setiap perbaikan berjalan dengan baik. Namun, perhatian media kali ini terasa lebih intens—tidak hanya sekadar melaporkan fakta, tetapi juga membangun narasi besar tentang keberhasilan atau kegagalan proyek ini di mata publik.
“Mereka tidak mengerti betapa rumitnya proyek ini,” Arya bergumam, suaranya terdengar kecewa. “Banyak media yang hanya fokus pada anggaran yang membengkak, tanpa mempertimbangkan tantangan teknis yang kita hadapi.”
Siska duduk di kursi depan Arya, menatapnya dengan penuh pengertian. “Kamu benar. Mereka melihatnya dari sudut pandang angka dan politik, sementara kita di sini melihatnya sebagai misi teknis yang harus diselesaikan dengan hati-hati. Sayangnya, publik sering kali hanya percaya pada apa yang disampaikan media.”
Arya menarik napas panjang, lalu menaruh tablet itu di meja. “Kita harus lebih cerdas menghadapi ini. Jika kita terlalu terfokus pada kritik, kita bisa kehilangan fokus pada pekerjaan yang sebenarnya. Tapi, di sisi lain, kita juga harus bisa mengelola persepsi publik.”
Dalam beberapa hari berikutnya, proyek N250 terus menjadi sorotan media. Setiap langkah tim IPTN dilaporkan secara detail, mulai dari uji coba terbaru, kemajuan teknis, hingga spekulasi mengenai anggaran yang konon sudah melampaui batas awal. Beberapa outlet media mendukung proyek tersebut, menyebutnya sebagai lompatan besar bagi industri penerbangan Indonesia, sementara yang lain lebih sinis, mempertanyakan apakah semua usaha ini sepadan dengan hasil yang didapat.
Di ruang kontrol IPTN, Arya dan timnya mencoba untuk tidak terlalu terganggu dengan berita-berita itu. Mereka fokus pada pekerjaan mereka—memperbaiki kesalahan, melakukan pengujian ulang, dan terus mendorong proyek ini maju. Namun, perhatian media semakin besar, dan tekanan dari pemerintah juga meningkat.