Kisah tentang Lukman Al-Hakim cukup banyak dalam Al-Quran dan Hadis Nabi. Bahkan ada surah khusus yang bernama Luqman (surah ke-31). Di antara ayat yang terdapat dalam surah itu adalah ayat berikut ini:
وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا لُقْمٰنَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلّٰـهِ ۚ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِۦ ۖ وَمَنْ كَـفَرَ فَإِنَّ اللّٰـهَ غَنِىٌّ حَمِيْدٌ
Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. Dan siapa saja yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan siapa saja yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji.”
Kemudian terdapat sejumlah riwayat yang menjelaskan hikmah-hikmah dari Luqman yang dikenal dengan Al-Hakim (sang bijaksana). Ungkapan hikmah tersebut salah satunya:
“يَا بُنَيَّ ... إِذَا افْتَخَرَّ النَّاسَ بِحَسَنِ كَلَامِهِمْ فَافْتَخَرَ أَنْتَ بِحَسَنِ صَمْتَكَ ....”
“Wahai putraku, jika orang-orang berbangga dengan keindahan ucapan mereka, maka berbanggalah kau dengan keindahan diammu ....”[]