Blurb
Malam itu deva pulang dengan terburu-buru. Mulutnya terus mencoba melantukan ayat-ayat suci yang ia ketahui. Berharap rasa merinding dan juga wangi melati yang sedari tadi ia rasakan segera menghilang.
Ucil sang adik sudah menunggu kakanya di depan rumah.
Ia membawa seember kecil berisi air.
Tatapannya tajam ke arah sudut gang yang akan dilalui oleh Deva.
"Stop mas!" perintah Ucil ketika Deva sampai dirumah. Matanya melirik tajam ke arah belakang Deva.
"Mas jangan masuk dulu, nih wudhu."
Timbul pertanyaan dalam benak Deva tentang bagaimana adiknya bisa tau tentang apa yang baru saja ia alami.
"Kan Dede udah bilang. Buka mata batin itu bahaya. kalo udah gini, Dede juga yang repot"
"Ya mana Mas tau kalau bisa sampai kaya gini Cil?"
"Lewat kuburan aja ga berani, malah gaya gayaan pengen liat, wu..."
dan pengalaman mereka berdua pun dimulai.