“Sayang, mari kita pulang!” panggil Joko ke istrinya yang sedang mencuci baju di sungai.
“Iya mas,” sahut Siti sembari beranjak mendekati Joko yang sedang menunggunya.
Mereka lalu berjalan bersama menuju kerumah dengan pakaian basah yang diletakkan di atas sepeda karena Joko tidak mau Siti keberatan memanggulnya.
Begitulah mereka melalui hari-hari sebagai pasangan suami istri. pernikahan mereka saat ini sudah dua tahun. Namun, mereka belum juga dikaruniai anak. Joko tak pernah memikirkan kenapa Siti belum bisa memberinya anak karena yang ia harapkan hanyalah Siti menemani hidupnya.
Mereka sampai di sebuah rumah gubuk yang hanya beratapkan daun rumbia yang disusun. Joko duduk di bangku yang ada di depan rumah sambil mengipasi wajahnya yang penuh keringat dengan caping sedangkan Siti melanjutkan rutinitasnya menjemur baju.