Pagi itu seperti biasa Joko berangkat ke sawah dan Siti mencuci baju di sungai. Joko terlebih dahulu mengantar Siti ke sungai sebelum akhirnya ia ke sawah. Saat di sungai, sudah ada sri yang mencuci baju disitu. Seperti biasa, Sri dan Siti selalu berdua mencuci baju di sungai. Mereka sangat akrab.
“Aku ke sawah, ya, sayang,” pamit Joko ke Siti.
“Iya, Mas, hati-hati, ya,” jawab Siti sambil ia menyalami tangan suaminya.
Joko mengayuh sepedanya menuju ke sawah. Selang beberapa saat, ia di berhentikan oleh seseorang. Orang itu bersama rombongan menaiki truk, mereka seperti terburu-buru. Nampak juga beberapa dari mereka terlihat raut wajah cemas dan ketakutan. Entah apa yang membuat mereka tampak seperti itu, seolah-olah ada sesuatu yang mengejar mereka.
“Mas, Desa Cemetuk jauh lagi dari sini?” tanya pemuda yang memberhentikan Joko.