NAIK KASTA

Lestari Zulkarnain
Chapter #5

Chapter tanpa judul #5

------

POV Nyonya Rabiah

Alhamdulillah aku sudah mulai normal. Ini berkat ketelatenan Insani. Dia juga telah menyadarkanku untuk kembali pada Allah. Dia begitu telaten, sabar, rajin dan tekun, dalam ibadah pun demikian.

Dia gadis yang manis, ceria, kadang konyol, pemberani, tegas. Wajahnya lumayan cantik, mukanya oval, mata lebar, bulumata keriting eh lentik, hidung mbangir, gadis Jawa banget. Kalau dipandang, tidak membosankan, kalau pakai baju apapun, selalu luwes dan pantes.

Aku berfikir untuk menjadikannya menantu dan menjadikan istri kedua Khalil. Aku menyayanginya, Insani adalah sosok menantu idaman, tidak seperti Siska, wanita murahan dan tak tahu diri, dia yang membuatku seperti ini.

Lalu bagaimana caranya ya? Kalau langsung bicara ke Khalil, aku yakin dia tidak akan mau. Dia di bawah kendali Siska, dan Siska pun tidak akan setuju, bisa-bisa, dia berbuat jahat padaku.

***

Back To Insani

Aku terbangun tengah malam karena rasa haus yang menyerang. Tenggorokan rasanya kering. Akhirnya aku bangun ingin mengambil air di dapur karena persediaan air galon di kamar telah habis padahal rasanya malas. Namun bagaimana lagi, tenggorokanku terasa gatal. Akhirnya aku pun ke luar kamar.

Kubuka pintu kamar dengan pelan. Saat di luar, aku mendengar ada suara gaduh di ruang tamu. Aku pun menuju ke sumber suara.

Astaga, Nyonya Siska? Aku menutup kedua tanganku. Apa yang dia lakukan? Dia sedang mabuk-mabukan dengan laki-laki yang tidak aku kenal. Aku sembunyi di balik tembok. Kemana Tuan Khalil, oh ya, Tuan tadi sempat bilang, hari ini ke luar kota.

Rupanya seperti ini kelakuanmu Nyonya, ketika tuan tidak ada, Anda mesra-mesraan dengan lelaki lain. Lalu aku tidak sengaja mendengar obrolannya.

“Siska, kemana laki Lo,” tanya laki-laki itu setengah sadar.

“Robert, ngapain Lo nanya-nanya tentang laki gue, dia gak berguna, mending kita nikmati malam ini berdua,” kata Siska sambil memegang gelas berisi alkohol.

Rupanya laki-laki itu namanya Robert. Hemm, tampan juga. Pria blasteran Indonesia dengan Belanda sepertinya.

“Sepuluh tahun menikah, dia nggak bisa kasih gue keturunan, berarti kan dia nggak ada gunanya,” lanjut Siska sambil meneguk setengah gelas alkohol yang ada di tangannya.

Astaghfirullahaladzim! kok ngomong kaya gitu, sih, wah, rupanya selama ini sikap Nyonya Siska begitu, karena menyalahkan Tuan Khalil yang mandul? Dan Tuan Khalil hanya diam saja, Kasian sekali. Meski suaminya mandul, tak sepatutnya seorang istri berbuat demikian.

“Ayo Siska, kita nikmati malam ini berdua mumpung laki lo nggak ada, hahaha,” ucap Robert tertawa kencang dalam keadaan setengah sadar.

Gila, siapa Robert itu, apakah laki-laki simpanan Nyonya Siska? Sepertinya mereka sudah lama kenal.

Huft, aku tidak berani keluar dengan adanya mereka di ruang tamu, khawatir mereka tahu keberadaanku. Apa yang harus aku lakukan? Waduh, gila! Mereka masuk ke kamar, ngapain? Gawat, ini tidak bisa aku biarkan. Aku tidak ingin terkena dosa dan juga rumah ini beserta 40 rumah di sekitar sini. Namun, gimana ini, jika membangunkan Nyonya Rabiah rasanya tidak mungkin. Tuhan, tolong tunjukkan keajaiban-Mu.

Pintu kamar ditutup, mau menggesernya tidak berani. Aku hanya bolak-balik ke sana dan ke mari. ini dosa, aku harus mencegahnya. Tapi gimana caranya. Aku gemas sendiri.

Lihat selengkapnya